Seorang Tenaga Medis Positif Corona, 95 Perawat RSKP Tebingtinggi Rapid Test

Tenaga perawat RSKP Tebingtinggi di rapid test usai kontak dengan seorang tenaga medis terjangkit corona.

TEBINGTINGGI (MS) – Seorang tenaga medis perempuan berusia 35 tahun ASN di RS Kumpulan Pane Tebingtinggi dan juga bertugas di RS Darurat Khusus COVID -19 di Kabupaten Simalungun dinyatakan positif terjangkit virus corona berdasarkan hasil swab test.

Dia juga bertugas di Rumah Sakit Darurat COVID -19 Batu 20 Panai sebelumnya melakukan swab test di Simalungun dengan hasil positif dan kini dirawat di RS Simalungun.

Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi selaku Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID -19, Sabtu (23/5/2020) saat pelaksanaan rapid test mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan rapid test kepada 95 tenaga perawat Rumah Sakit Kumpulan Pane (RSKP) Tebingtinggi karena yang bersangkutan sempat melakukan kontak terhadap tenaga perawat RSKP dan pasiennya.

“Untuk itu kami harus melakukan pendataan ulang terhadap orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan termasuk para perawat yang membantunya bertugas di RSKP,” tegas Nanang.

Hasil swab positif yang bersangkutan diketahui pada hari Jumat 22 Mei 2020 lalu. Dimasa menunggu hasil swab tersebut yang bersangkutan tetap melaksanakan tugasnya di RSKP Tebingtinggi dan melakukan kontak terhadap tenaga perawat dan pasiennya, jelas dr Nanang.

Nanang menjelaskan, terhadap para tenaga perawat yang dilakukan rapid tes harus melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari dan 5 hari ke depan meskipun hasil rapid tes negatif, mereka tetap akan menjalani swab test.

Manajemen RSKP harus menata ulang daftar petugas jaganya, karena mereka diwajibkan isolasi mandiri 14 hari, jika tenaga medis atau perawat tidak memungkinkan RSKP terpaksa harus di close (tutup) sementara 14 hari, sesuai dengan protokol kesehatannya.

Kondisi ini sudah kita sampaikan kepada Walikota Tebingtinggi yang juga sekaligus ketua Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi. “Walikota memerintahkan kepada kami agar tetap menjalankan tugas sesuai dengan protokol kesehatan,” kata dr Nanang.

Sementara itu Sekdako Tebingtinggi Muhamad Dimiyathi yang melihat langsung pelaksanaan rapid tes tenaga perawat sangat menyayangkan perilaku yang bersangkutan sebagai orang kesehatan, kurang paham protokol kesehatan.

Seharusnya yang bersangkutan usai melakukan swab, langsung melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab keluar, tidak harus bertugas seperti biasa, apalagi dia bertugas di RS Khusus COVID -19, ujarnya.

Laporan : napit

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed