JAKARTA (MS) ‐ Tim gabungan saat ini tengah fokus mencari keberadaan terpidana mati kasus narkoba asal China, Cai Chang Pan alias Cai Ji Fan, yang kabur dari lapas di wilayah Hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Sebab, usai kabur Cai sempat pergi ke kediamannya yang berada di wilayah Tenjo dan bertemu dengan istri serta anaknya.
“Sampai saat ini tim masih mengejar, kita fokuskan ke daerah hutan Tenjo,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Kamis (1/10).
Pencarian di hutan tersebut dilakukan berdasarkan informasi warga yang menyebut bahwa Cai sempat masuk ke dalam hutan.
“Sementara kita ada beberapa tim fokus ke sana, sambil kita menelusuri kemungkinan lari ke tempat lain,” ucap Yusri.
Di sisi lain, Yusri mengungkapkan bahwa Cai juga sempat mengajak teman satu selnya untuk ikut melarikan diri. Namun, teman satu sel itu menolak tawuran Cai untuk kabur dari lapas.
“Sempat si teman satu sel ini pernah dia diajak,” ucap Yusri.
Pada 14 September lalu, Cai Chang Pan kabur dari Lapas Klas I Tangerang, Banten dengan cara menggali tanah kamar tahanannya.
Cai sendiri mendekam di lapas tersebut setelah divonis mati terkait kasus penyelundupan sabu seberat 110 kg pada 2016.
Polisi telah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk melakukan pencekalan untuk mempersempit ruang gerak Cai. Selain itu, sejumlah saksi juga telah diperiksa.
Polisi juga telah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) atas nama Cai untuk mempermudah proses pencarian.
Misteri Tanah Galian
Polisi sampai saat ini masih menelusuri cara Cai membuat lubang galian untuk kabur di ruangan selnya saat malam hari, dan bagaimana cara dia membuang tanah hasil galian tersebut.
Yusri mengungkapkan lubang yang berhasil digali oleh Cai itu memiliki diameter 2,5 meter dengan panjang 30 meter.
“Malam dia bekerja, jam 22.00 WIB malam sampai jam 05.00 WIB pagi,” kata Yusri.
Yusri menuturkan tim gabungan masih menyelidiki bagaimana cara Cai mengelabui petugas terkait bunyi yang dihasilkan selama menggali tanah.
Penyidik, kata dia, juga masih mendalami bagaimana Cai menghilangkan barang bukti tanah hasil galiannya.
Sebab, lanjutnya, jika dihitung berdasarkan luas lubang galian yang dibuat Cai, volume tanah yang digali cukup banyak.
“Masalah pembuangan tanah karena dengan hitung diameter 2,5 dan panjang 30 meter itu cukup banyak jika dihitung dump truk bisa hampir dua dump truk,” tuturnya.
Kemudian, untuk mengelabui petugas, lubang itu ditutup menggunakan kasur saat pagi hingga malam.
Di sisi lain, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, terungkap bahwa petugas menara pengawas tertidur saat Cai berhasil melarikan diri.
“Kami juga masih mendalami semua karena petugas yang berjaga di menara pada saat itu ketiduran,” ucap Yusri. (CNN Indonesia).