Waspada Bahaya Kesehatan Akibat Menahan Buang Air Besar

JAKARTA (MS) ‐ Keputusan untuk menahan buang air besar kerap terjadi dalam beberapa situasi. Alasannya, entah zoom meeting yang tinggal hitungan menit, belum menemukan toilet yang dianggap layak atau, sengaja memilih buang hajat di rumah daripada di kantor.

Jika seperti itu, artinya Anda menunda penuntasan dorongan dari perut yang sesungguhnya terjadi alami.

Kalau cuma sesekali, mungkin tidak akan masalah. Sebaliknya, kalau terlalu sering, lama-kelamaan usus besar bekerja mengeluarkan cairan sehingga feses menjadi keras, kasar dan, kering.

“Ini bisa mengakibatkan berbagai macam masalah dimulai dengan ketidaknyamanan saat feses yang teksturnya keras keluar,” kata Niket Sonpal, ahli penyakit dalam dan gastroenterologi di New York, dikutip dari Livestrong.

Berikut bahaya kesehatan akibat menahan buang air besar.

Wasir
Menahan buang air besar bisa meningkatkan tekanan pada anus. Sonpal mencontohkan, dalam beberapa kasus, makin sering tekanan terjadi maka bisa berakibat pada wasir (hemorrhoids).

Wasir merupakan kondisi pembengkakan pembuluh darah di anus dan rektum. Tidak hanya pembengkakan, kadang wasir mengakibatkan pendarahan saat buang air besar.

Kemudian karena terlalu lama ditahan, tidak jarang timbul fisura anus atau robekan kecil pada anus. Rasa sakit bahkan kejang pada otot sekitar anus bisa terjadi saat buang air.

Kerusakan usus besar
Menurut sebuah studi pada Maret 2015 yang diterbitkan di Danish Medical Journal, makin banyak feses yang tertahan di usus besar akan mengakibatkan peningkatan jumlah bakteri.

Keragaman bakteri tersebut memang baik buat usus dan pencernaan, tetapi kadar bakteri yang tinggi juga dapat mengakibatkan peradangan kronis.

Dalam jangka panjang, kebiasaan menahan buang air besar bisa menimbulkan kerusakan usus.

Mual dan muntah
Dalam kasus yang parah, Sonpal mengatakan feses bisa masuk ke usus sehingga timbul mual atau muntah. Meski jarang terjadi, jika Anda merasa mual atau muntah setelah menahan buang air besar, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

Sonpal menekankan, akan lebih baik jika kebiasaan menahan buang air besar ini dihindari. Yang terbaik, biarkan tubuh melakukan mekanismenya sesuai kebutuhan, apalagi kini di tempat-tempat umum sudah tersedia toilet.(CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed