Kopi Disebut Bisa Jadi Cara Awal Deteksi COVID-19

Nusantara, RAGAM29 views

JAKARTA (MS) ‐ Sebelum memulai hari banyak orang yang memilih untuk menyeduh secangkir kopi. Selain untuk meningkatkan semangat, menghilangkan kantuk saja tapi kopi juga bisa untuk deteksi awal infeksi COVID-19.

Profesor biologi perkembangan, molekuler, dan kimia di Fakultas Kedokteran Universitas Tufts James Schwob mengatakan bahwa salah satu cara termudah untuk melihat apakah Anda kehilangan indra penciuman adalah dengan menghirup aroma kopi bubuk Anda.

Ini bisa dipakai sebagai skrining awal anosmia atau kehilangan indera penciuman. Anosmia merupakan salah satu gejala COVID-19.

“Salah satu hal yang dapat dilakukan dengan sangat mudah, secara obyektif oleh seseorang di rumah adalah dengan mengambil kopi bubuk dan melihat seberapa jauh Anda dapat memegangnya dan masih menciumnya,” katanya dikutip dari Delish.

“Atau lakukan hal yang sama dengan alkohol gosok atau sampo Anda. Jika hidung Anda tidak tersumbat dan Anda kesulitan mengenali atau aroma lain yang Anda kenal, Anda mungkin ingin menghubungi dokter untuk melakukan tes.

Banyak ahli menyarankan anda menghirup dan meneguk kopi sebagai cara untuk memantau sistem anda. Penn State menyarankan siswa mencium hal-hal seperti kopi, rempah-rempah, bunga, dan lainnya sebagai cara untuk melakukan pemeriksaan cepat. Beberapa video bahkan menjadi viral di TikTok, dengan orang-orang mencoba minuman kopi hanya untuk mengetahui indra perasa mereka hilang.

Situs Daily Coffee News menulis bahwa “tinjauan literatur ilmiah dan saran anekdot mereka sendiri dari para sarjana tentang rasa dan bau menunjukkan lusinan contoh kopi yang digunakan sebagai barometer untuk tes mengendus COVID-19, di bagian karena baunya yang khas dan juga karena ketersediaan globalnya yang luas di rumah.

“Situs tersebut mengutip artikel di jurnal medis BMJ yang menyarankan pasien dapat diminta untuk mencoba mencium aroma kopi, dan kampanye Penn State yang disebut ” Stop. Smell. Be well.” yang menyarankan siswa menggunakan sesuatu seperti kopi untuk mengecek baunya setiap pagi.

“Kehilangan penciuman sangat spesifik untuk COVID-19, tetapi tidak semua orang dengan infeksi SARS-CoV-2 melaporkan kehilangan penciuman. Secara kritis, bisa mencium sesuatu tidak berarti Anda bebas COVID, “tulis sepasang profesor Penn State minggu lalu di The Conversation, menjelaskan kampanye universitas.” (CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed