Panglima Andika Larang Prajurit Jadi Pengaman Proyek

NASIONAL15 views
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

JAKARTA (mimbarsumut.com) —
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan jajarannya untuk tidak melakukan pengamanan proyek apapun tanpa persetujuan Panglima Kodam (Pangdam).

Instruksi tersebut menyusul peristiwa penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan tiga orang prajurit TNI di Papua. Belakangan diketahui, dalam peristiwa itu, komandan pos berbohong soal aktivitas pengamanan yang dilakukan.

“Kelompok bersenjata ini bisa berada di mana saja. Jadi pelajaran kepada Dandim yang ada di seluruh wilayah, termasuk di Papua Barat, untuk tidak pernah main-main. Makanya dalam instruksi saya tidak ada yang melakukan pengamanan proyek apapun kecuali atas perintah Pangdam,” kata Andika dikutip dari unggahan di YouTube pribadinya, Selasa (22/3).

Mantan KSAD itu juga meminta jajarannya disiplin dan tidak sembarangan dalam bertindak. Namun di satu sisi, tetap harus siap di manapun berada.

Andika menyampaikan kelompok yang menyerang hingga tiga anggota TNI tewas merupakan kelompok yang sama dengan yang menyerang anggota Kopasgat TNI AU.

“Saya hadirkan semua termasuk Kodam Kasuari, supaya semua memahami situasi bahwa dengan adanya salah satu dari anggota kelompok bersenjata kalau dari namanya adalah mereka yang terlibat dalam penembakan tiga prajurit kita yang gugur di Pos Gome,” kata Andika.

Sebelumnya, Andika mengatakan Komandan Pos Koramil Gome berbohong soal aktivitas pengamanan yang mengakibatkan tiga orang prajurit TNI gugur akibat penyerangan KKB.

Andika menyebutkan, komandan tersebut melaporkan kepada komandan batalyon bahwa kompinya melakukan patroli ke sejumlah titik, namun fakta di lapangan adalah mereka melakukan aktivitas pengamanan proyek galian pasir.

“Karena memang apa yang dilaporkan oleh komandan pos, bukan hanya insiden hari itu ya, hari itu kan insiden yang kemudian menewaskan sampai tiga orang anak buah dari pos itu, tetapi kegiatan yang dilaporkan oleh komandan pos kepada komandan atasnya yaitu komandan batalyon yang waktu itu vicon dengan saya, nah itu bohong,” kata Andika kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/3).

“Jadi misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengaman pos itu, patroli, ke titik ini, ke titik A, ternyata yang dilakukan itu ke proyek galian pasir,” imbuhnya.(CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed