Pasca Gereja Dirusak, Hamba Tuhan Kunjungi Jemaat GSRI Lau Bilung

DELISERDANG (mimbarsumut.com) – Seratusan jemaat Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jemaat Lau Bilung di Desa Lau Bakeri, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, menyambut kunjungan kasih rombongan hamba-hamba Tuhan GSRI, ke gereja GSRI Lau bilung, Minggu sore (2/2/2024) pasca pengusikan yang diduga dilakukan sekelompok orang untuk merusak rumah ibadah.

Kegiatan kunjungan diawali doa dibawakan Pdt Tamat Bangun dan dilanjutkan Ibu Rohani GSRI br Ginting untuk memberikan kata-kata penguatan bagi jemaat GSRI Lau Bilung.

“Ini semua pekerjaan iblis dalam menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan, tapi kita tidak perlu takut karena Tuhan ikut campur tangan dalam permasalahan ini. Musuh kita yaitu Iblis selalu cemburu dengan berkat-berkat Tuhan, oleh sebab itu kita tidak boleh lemah namun kita mohon agar dikuatkan oleh Roh Kudus dan diberikan penghiburan dan jalan keluar,” ucap Ibu dari GSRI Jemaat Kabanjahe, Karo ini.

Dilanjutkan dengan doa yang berlangsung sekitar setengah jam. Terlihat jemaat dan Hamba Tuhan yang hadir merasakan jamahan Roh Kudus.

Kunjungan kasih Hamba Tuhan ini dihadiri oleh Pdt Tamat Bangun dari GSRI Jemaat Simpang Adam Malik, Medan, Pdt Lewi Surbakti dari GSRI Proyek, Langkat, Pdt Abednego Sembiring dari GSRI Sei Wampu, Medan, Pdt Filipus Ginting dari GSRI Namo Mirik, Deli Serdang, Pdt Master Surbakti dari GSRI Tanjung Langkat, Pdt Pasu Surbakti dari GSRI Pasar Pinter, Langkat, Pdt Pantas Sihombing dari GSRI Deli Tua, Deli Serdang dan Pdt Herman Ginting dari GSRI Kolam Pinang, Deli Serdang, Pdt M br Bangun, dan N Sitepu dari GSRI Naga Piring, Pdt Paulus Sinulingga dari GSRI Garunggang, Langkat.

Dalam kesempatan ini, Pdt Josia Surbakti didampingi Pdt Herman Ginting menyampaikan kesaksian dan kronologis yang terjadi di GSRI Lau Bilung. Josia Surbakti yang melayani di gereja tersebut mengatakan, perusakan itu pertama kali diketahui oleh seorang jemaatnya dan kemudian melaporkan kepadanya bahwa gerbang gereja sudah di rusak dan terdapat lubang seperti parit selebar dua meter di depan pintu gereja dan sebelah kiri gereja.

Kebetulan saya di Kabanjahe, ditelepon kalau pekarangan gereja kita sudah digali. Saya pun langsung datang dari Kabanjahe ke gereja Lau Bilung, Desa Lau Bakeri,” kata Josia, Rabu (29/1/2025).

Setibanya di gereja, Josia bersama jemaat membuka rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar areal gereja. Dari rekaman itu, diketahui bahwa pelakunya berjumlah 5 orang. Pelakunya (berinisial) IG, warga yang tinggal bersebelahan dengan gereja, bersama 4 orang kawannya melakukan pengrusakan sekitar jam 10 malam dengan menggunakan alat berat jenis backhoe berukuran kecil,” jelasnya.

Pdt Josia Surbakti bersama rekan Hamba Tuhan melaporkan kejadian itu ke Polsek Kutalimbaru dan membuat laporan langsung ke Polrestabes Medan, dengan nomor LP/II/291/1/2025/SPKT/Polrestabes Medan, Rabu (29/01/2025) Isi pengaduan tersebut menyangkut perusakan gereja dan perebutan lahan. Menurutnya, IG dan kawan-kawannya sudah 3 tahun lalu mengusik tempat ibadah itu dan terduga mengklaim bahwasannya tanah tersebut miliknya.

Menurut Pdt Josia, pihak gereja memiliki surat yang lengkap atas gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia. “kita ada surat hibahnya, ada lengkap di tandatangani ahli waris. Dan ada juga surat keputusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,” ujarnya seraya memperlihatkan bukti suratnya.

Pasca peristiwa itu, salah seorang jemaat David Ginting diduga ditabrak pelaku JG cs tak jauh dari lokasi, mengakibatkan pria berusia 30 tahun terpental ke aspal dan mengalami luka-luka. Warga sekitar yang melihat itu, spontan mengambil batu dan melempari mobil yang dikendarai IG cs merk Rocky warna hitam hingga berhasil melarikan diri, Kamis (30/1/2025).

Hal ini dibenarkan oleh jemaat Roni Tarigan dan Mamak Argo pada wartawan, ketika ditanya tentang kejadian tersebut.

“Proses hukum sedang berjalan, selebihnya kami serahkan pada Tuhan. Tapi intinya kami mengampuni si pelaku, ujarnya, Atas kejadian itu, pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memberi garis polisi di Gereja GSRI. Kami hanya minta pelaku segera di proses secara hukum yang berlaku, namun mari kita mengampuni pelaku yang telah membuat keresahan selama ini di gereja,” ucap Pdt Josia.

Terakhir doa penutup disampaikan oleh Pdt Lewi Surbakti. Dalam doanya Pendeta yang melayani di GSRI Proyek ini mengajak seluruh jemaat dan Hamba Tuhan untuk selalu mendoakan masalah ini, berharap jemaat kuat dan selalu bersehati satu dengan yang lain.

Sebagai informasi, pembukaan akses jalan ke lokasi rumah ibadah dilakukan melalui gotong royong bersama TNI, Kepolisian Sektor Kutalimbaru, Forkopimcam, Kades Lau Bakeri bersama jemaat, pasca pengorekan halaman gereja selebar dua meter di depan pintu gereja dan sebelah kiri gereja, Sabtu pagi (01/02/2025) di Gereja GSRI Dusun V Lau Bilung Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbaru. Pada hari Minggu (02/02) jemaat GSRI Lau Bilung melakukan ibadah seperti biasa dengan sukacita.

Laporan : Rachel Sukatendel

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed