
JAKARTA (MS) – Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKPB Reynold EP Hutagalung mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran besar yang menghanguskan belasan kapal di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu.
“Korban jiwa tidak ada karena kami bersama stakeholder terkait menjaga agar tetap aman baik untuk pekerja maupun pabrik. Kami juga mengimbau warga di sekitar lokasi untuk bergeser agar dapat dilakukan pemadaman segera. Insya Allah api dapat segera dipadamkan,” ujar Reynold di lokasi kebakaran, Sabtu.
Meski demikian, dia menyampaikan ada dua orang menderita sesak napas karena menghirup asap yang terbawa angin dari lokasi kebakaran.
“Itu kami imbau. Tadi ada yang mendekat, karena asap yang begitu pekat ada yang menderita sesak napas. Tapi bukan dari kebakaran atau berada di atas kapal,” ujarnya menegaskan.
Dugaan sementara penyebab kebakaran hingga saat ini adalah korsleting yang dipicu oleh aktivitas pengelasan di Kapal Motor (KM) Arta Minajaya.
Polisi juga telah memeriksa enam orang saksi dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Mengenai taksiran kerugian materil akibat kebakaran tersebut, Reynold mengatakan belum bisa memberikan angka pasti karena belum bertemu dengan pemilik kapal.
Sebanyak 23 unit kendaraan pemadam kebakaran telah dikerahkan di lokasi kebakaran.
Korsleting diduga penyebab kebakaran kapal di Muara Baru
Polisi menduga korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran besar yang melalap belasan kapal di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu.
“Berawal dari Kapal Motor (KM) Arta Minajaya. Di kapal itu telah terjadi kebakaran yang berawal dari kegiatan pengelasan listrik di fondasi mesin penyedot air kapal. Itu kami terima dari pemeriksaan sementara,” ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKPB Reynold EP Hutagalung, Sabtu.
Dijelaskannya bahwa percikan api las menyebabkan korsleting yang memicu kebakaran. Kondisi kapal yang berdekatan satu sama lain juga menyebabkan api menyebar dengan cepat.
Polisi juga telah memeriksa enam orang saksi dalam peristiwa kebakaran tersebut.
“Sudah ada enam saksi yang diperiksa. Kami mendapatkan informasi awal penyebab kebakaran dari pemeriksaan itu,” ujarnya.
Dijelaskannya bahwa saksi yang diperiksa adalah kapten kapal, ABK, dan warga di sekitar lokasi. Saat ini jajarannya masih melakukan pendalaman.
“Belum ditaksir. Karena pemiliknya belum ada,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan upaya pemadaman masih berlangsung dan dengan jumlah kapal yang terbakar sebanyak 18 unit. (ant)