Kemendikbud Luncurkan Program SMK-Diploma Jalur Cepat

PENDIDIKAN116 views

JAKARTA (MS) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)–Diploma Dua (D2) Jalur Cepat (fast track) dan Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D3) menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat/D4).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyebutkan, kedua program tersebut merupakan terobosan baru. Selain untuk menambah daya tarik pendidikan vokasi, juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih waktu pendidikan sesuai keinginan.

“Melalui program ini (SMK-D2 Jalur Cepat), siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke diploma dua jalur cepat,” ujar Nadiem, dikutip dari rilis, Senin, 21 Juni 2021.

Nadiem menjelaskan, tujuan kedua program tersebut memungkinkan  peserta didik mendapatkan kesempatan pengalaman dari dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika). Sehingga kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan Dudika.

“Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan Dudika, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,” kata Nadiem.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, ada dua hal yang mendasari kemunculan dua program tersebut. Yakni, memberikan pendidikan yang sesuai dengan gairah dan passion peserta didik vokasi, dan  mendorong terwujudnya program ‘link and super-match’ antara dunia pendidikan dan dunia industri.

“Kedua program Merdeka Vokasi yang mengusung semangat Merdeka Belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri,” ucap Wikan.

Program SMK-D2 Jalur Cepat (fast track) merupakan realisasi skema sambung-suai dunia pendidikan dan Dudika yang melibatkan tiga pihak, yakni SMK, pendidikan tinggi vokasi (PTV), dan Dudika. Adapun PTV yang dimaksud bisa berupa politeknik, akademi komunitas, universitas/institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program D-2.

Saat ini tercatat 20 PTV, lebih dari 80 SMK, dan 35 Dudika yang berkomitmen untuk menjadi pionir dalam mewujudkan program ini. Skema SMK fast track terdiri atas 3 tahun (6 semester) dan 3 + 1,5 atau 4,5 tahun (9 semester).

Bagi pilihan lulusan 3 tahun, pada semester 6 dikhususkan untuk praktik kerja industri atau magang di industri. Nantinya, para lulusannya akan menerima ijazah SMK beserta sertifikat kompetensi.

Sedangkan untuk pilihan lulusan 4,5 tahun, pada semester 7 peserta didik berkesempatan kuliah di PTV dengan materi kuliah praktik (60 persen), kuliah teori (40 persen), plus training khusus. Pada semester 8 dan 9, para peserta didik akan diberikan apprenticeship program, yakni berupa magang di Dudika (baik di dalam negeri maupun luar negeri) sambil berkuliah di PTV. Nantinya, para lulusannya akan menerima ijazah SMK, sertifikat kompetensi (saat magang semester 6, 8, dan 9), serta ijazah D2.

Selain dapat langsung bekerja, lulusan kedua pilihan SMK fast track tersebut dapat melanjutkan ke D4 atau sarjana terapan. Tentunya, para lulusan tersebut masuk ke perguruan tinggi disertai dengan rekognisi pembelajaran lampau (RPL) yang merupakan pengakuan atas capaian pembelajaran sebelumnya, baik ijazah maupun sertifikat kompetensinya.(TEMPO.CO).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed