TAPUT (mimbarsumut.com) – Kondisi SD Negeri 173200 Desa Silantom Tonga, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, sangat memprihatinkan.
Pantauan mimbarsumut.com, Jumat (25/08/2023), lantai sekolah sudah berlobang – lobang, asbes retak dan pecah, kamar mandi lama lama tidak berfungsi dengan baik, demikian kamar mandi yang baru dibangun tidak terawat dan tidak terpakai, sehinga anak didik kewalahan untuk ke toilet.
Selain itu, mobiler sekolah antara lain kursi dan meja belajar banyak yang rusak.
Kondisi sekolah SD Negeri 173200 Desa Silantom Tonga, Kecamatan Pangaribuan membuat para siswa siswi tidak nyaman menjalani proses belajar.
“Kami tidak nyaman belajar saat ini, karena kondisi sekolah kami sangat memprihatinkan. Bahkan kalau ke toilet juga tidak bisa. Hal ini membuat kami para siswa tidak nyaman belajar,” ujar para siswa – siswi kepada mimbarsumut.com.
Sementara Bendahara sekolah SD tersebut yang diwawancarai, mengatakan jumlah siswa siswi SD Negeri 173200 Desa Silantom Tonga ada 115 orang.
Terkait dana Afirmasi dan dana BOS, menurut bendahara sudah tepat sasaran. “Penggunaan anggaran Afirmasi dan dana BOS sudah tepat sasaran,” jelasnya sembari meminta Wartawan mimbarsumut.com melihat di RKS (Rencana Kegiatan Sekolah).
Namun, ironisnya, Kepala Sekolah SD Negeri 173200 Desa Silantom Tonga, Modesta Simarmata tidak dapat menunjukkan RKS tersebut. “Biasanya dipampangkan di sini, tapi sekarang saya tidak tau entah dimana dibuat guru yang lain,” ujarnya berdalih.
Saat diminta nomor HP / WA agar mimbarsumut.com bisa kembali melakukan konfirmasi, Modesta Simarmata tidak bersedia memberikannya. “Jika ingin meminta nomornya, minta aja dari Korwil,” ujarnya dengan sombong kepada wartawan mimbarsumut.com.
Menyikapi kondisi sekolah yang memprihatinkan, warga Desa Silantom Tonga menduga penggunaan dana BOS dan dana afirmasi tidak tepat sasaran. Masalah ini harus dilaporkan ke pihak terkait dan Dinas Pendidikan Tapanuli Utara harus turun ke SD Negeri 173200 Desa Silantom Tonga, pinta warga masyarakat.
Laporan : sofian candra lase
