
BATUBARA (MS) – Seorang ibu, Atik (53) harus banting tulang guna menghidupi suami dan 3 anaknya yang masih dibawah umur. Pasalnya, sang suami yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga tidak bisa bekerja lagi karena mengidap gangguan jiwa.
Ditemui di rumahnya di Desa Guntung, Kec. Limapuluh Pesisir, Kab. Batubara, Senin (8/3/2021), ibu 3 anak itu terlihat kelelahan usai menyelesaikan pekerjaannya.
Atik mengisahkan perjalanan hidup keluarganya.
“Selama ini suami saya bekerja sebagai pengangkat air dari Mesjid Simpang Sianam untuk kebutuhan warga sekitar. Namun situasi berubah, sudah setahun ini suami saya menderita gangguan jiwa,” ujar Atik.
“Untungnya, abang ipar berkenan membantu biaya hidup kami,”kata Atik.
Tapi menurut Atik bantuan dari abang ipar hanya bisa berjalan 4 bulan. Pasalnya tiba tiba Rustam (65) abang iparnya diserang kelumpuhan. Akibatnya bantuan selama ini yang diterima tidak diperoleh lagi karena abang iparnya tidak mampu lagi bekerja.
Menghadapi situasi tersebut Atik banting stir mengambil alih tanggungjawab menafkahi sekaligus membiayai pendidikan anak-anaknya.
Atik saat ini hanya bisa bekerja sebagai buruh cuci dan mengambil upahan mengupas kelapa di agen kelapa dengan penghasilan maksimal perhari 20 ribu rupiah.
“Biasanya sewaktu ayah mereka masih bekerja kami tidaklah kekurangan seperti sekarang ini. Saya dan anak anak pun sering dibantu oleh abang ipar untuk biaya hidup dan sekolah,” kenangnya.
“Hanya kepada Allah saya berharap pertolongan agar bisa bertahan utuk hidup. Pagi hari setelah mengurus anak-anak saya pergi mencuci pakaian tetangga. Siang hingga sore saya mengambil upahan mengupas kelapa,” paparnya.
Namun secercah harapan terbersit di wajah tua Atik mengetahui dari Kades dan TV di rumah tetangga ternyata di Batubara ada sang pejuang kaum dhuafa.
“Saya dengar pejuang kaum dhuafa tersebut adalah Bapak Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis. Semoga saja Bapak Kapolres melihat penderitaan kami dan memberi pertolongan mengatasi kesusahan kami”, ucap Atik penuh harap.
Senada, abang iparnya, Rustam yang mengalami kelumpuhanpun berharap agar Kapolres Batubara dapat membantu adiknya serta membantu dirinya dengan kursi roda.
Laporan : Sutan S