(Feature) Sutan S
Masa pandemi COVID-19 yang terus merebak dan belum bisa diprediksi kapan akan berakhir merupakan masa yang sangat berdampak bagi setiap orang. Mulai dari segi kesehatan disusul banyaknya korban meninggal dunia. Begitu juga bidang pendidikan hingga perekonomian.
Dampak dari pandemi COVID-19 ini diperkirakan banyak usaha disegala bidang ‘ambruk’ dan gulung tikar hingga menambah angka pengangguran.
Namun tidak sedikit yang berhasil eksis dalam mengelola usahanya dan ada juga yang bertambah harta kekayaannya terutama oknum- oknum pejabat.
Untuk melawan COVID-19, semua elemen masyarakat harus bersatu dan tetap berikhtiar untuk bertahan dan berkembang dengan melahirkan ide – ide positif dalam berusaha maupun bisa menciptakan tenaga kerja.
Salah satu contoh yang patut mendapat acungan jempol, seperti usaha yang kini dikelola oleh Dedi Syaputra (36) warga Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara. Dedy Syahputra yang akrab disapa Untung ini sangat berambisi untuk meningkatkan perekonomian keluarga juga ingin membantu meningkatkan perekonomian warga di sekitarnya pada masa pandemi COVID-19 ini.
Dedy yang berprofesi sebagai guru berusaha membagi waktunya untuk mencoba bidang peternakan unggas dan memelihara ikan nila dan lele. Pria kelahiran tahun 1985 ini memanfatkan aplikasi youtube untuk mempelajari beternak ayam petelur, bebek, ikan nila dan lele, termasuk mengelola limbah jadi pakan utama ternak.
Dengan usahanya itu, dijadikan sebagai misi untuk menciptakan tenaga kerja. Ide brilian didukung kemauan yang keras usaha yang dikelola Dedy terus memperlihatkan hasil dan berhasil menyediakan lapangan kerja bagi warga sekitar yang sangat membutuhkan.
Usaha yang dikelola Dedy itu jadi perhatian Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis SH MH. Didampingi Kasubbag Humas Polres Batubara AKP Niko Siagian ST SH serta sejumlah wartawan unit Polres setempat, Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis menyambangi tempat usaha Dedy Syahputra di Desa Kuala Tanjung Kec. Sei Suka Kab. Batubara, Rabu (15/9/21)
Dedy sempat terkejut saat disambangi Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis SH.MH. Namun setelah mengetahui maksud kedatangan Kapolres Batubara beserta rombongan, Dedy merasa senang dan bangga karena kerja keras yang dilakoninya mendapat perhatian dari orang nomor 1 di Polres Batubara.
Dedy pun berbicang panjang lebar bersama Kapolres Batubara tentu tentang usaha yang dikelolanya dan tenaga kerja yang dipekerjakannya hingga rencana ke depan yang lebih besar.
Dikatakan Dedy, usaha yang dikelolanya selain untuk meningkatkan perekonomian keluar juga dimaksudkan untuk membantu membukakan jalan bagi para masyarakat untuk meningkatkan ekonominya. Apalagi sekarang ini, masa pandemi COVID-19 masa yang benar-benar sulit, sangat banyak orang yang butuhkan pekerjaan.
“Jadi kalau saya berprinsip, kita yang masih muda ini harus produktif dan mampu melahirkan ide untuk kemajuan diri kita sendiri maupun orang di sekitar kita,” ujarnya .
Dikisahkan Dedy, diawal usahanya dia sempat mengalami kerugian akibat tingginya biaya pakan ternak yang dikelolanya.
“Namun hal ini tidak membuat saya menyerah, justru membuat saya termotivasi untuk berusaha mencari tahu bagaimana cara meminimalisirnya. Akhirnya dengan seringnya menggali informasi di youtube Dedy menemukan solusinya yaitu mengelolah pakan sendiri dengan cara ternak BSF (Black Soldier Fly) atau sering disebut Lalat Tentara Hitam.
Jadi BSF yang masih berbentuk ulat atau yang dikenal dengan Magot ini sangat berprotein tinggi dan sangat cocok untuk pakan ternak. Makanan Magot ini sendiri tidak sulit, karena makanannya adalah sampah atau limbah-limbah rumah tangga,” jelas ayah 3 anak itu dengan semangat
Berhasil mengelola limbah rumah tangga menjadi pakan ternak bermodal jauh lebih murah membuat usahanya makin berkebang, misi Dedy membuat terobosan dimasa pandemi COVID-19 ini pun perlahan-lahan mulai tercapai. Satu persatu warga sekitar diajaknya untuk bekerja membantunya.
Diawal usahanya, Dedy lebih mengutamakan pemuda yang direkurt membantunya
“Tujuan saya adalah mereka yang bekerja dengan saya ini sembari belajar. Dan ketika mereka sudah paham cara-caranya mereka dapat mendirikannya sendiri, sehingga bertambah banyaklah masyarakat yang terbantu untuk bekerja dan mencari rezeki. Ketika usaha ini sudah berjalan dan menghasilkan maka ini akan saya lepas dan percayakan ke anggota saya nantinya untuk dilanjutkan.
Ketika ini nantinya sudah saya amanahkan maka tugas saya adalah mencari ide kembali untuk membuka lapangan kerja dari segi yang berbeda,” paparnya. Dedy mengklaim kini pekerjanya sudah mencapai 25 orang dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada anggotanya.
Dikisahkan Dedy, sebelum menekuni ternak ini dia sudah terlebih dahulu mendirikan sekolah. Awalnya hanya sebuah Taman Kanak-kanak (TK) sekarang sudah bertambah lokal untuk sekolah dasar (SD). “Kisahnya hampir sama saya merintis dari nol dan ketika sudah berjalan maka saya amanahkan kepada anggota saya untuk melanjutkan dan mengelolanya. Sekarang sekolah TK sudah berjalan dan sudah saya amanahkan begitu juga dengan sekolah SD, dan sekarang pegawai untuk di sekolah sudah ada 21 orang, sedangkan yang bekerja membantu saya fokus ke ternak sudah 4 orang dan ini pelan-pelan sudah mau saya lepas juga. Ketika nanti putaran ekonominya sudah capai target maka ini akan saya lepas,” jelasnya.
Untungnya, kreasi Dedy yang akrab disapa Untung ini di masa pandemi COVID-19 ini pun terus berkembang. Dia pun sudah meresmikan pembuatan pelet untuk pakan ternak.
Alasannya, kalau hanya jual Magot gitu aja kan banyak orang yang suka geli melihat bentuknya. “Makanya saya berinovasi untuk mengelolanya menjadi berbentuk pelet. Jadi pelet yang saya buat ini berbahan dasar dari tepung dan Magot. Pelet ini nantinya akan saya pasarkan ke peternak lainnya. Apalagi di Batubara ini sangat banyak peternak saya yakin pasti banyaklah peminatnya. Saat ini saja tetangga sudah ada yang mencobanya dan Alhamdulillah ternak mereka suka dan menurut mereka ternak mereka gemuk-gemuk setelah rutin mengkonsumsi pelet buatan Dedy. Karena memang Magot ini proteinnya benar – benar tinggi, jadi tak heran jika ternak kita sehat apabila mengkonsumsinya,” jelasnya penuh percaya diri
“Tantangan ekonomi dimasa pandemi COVID-19 ini bisa saya lawan. Yakinlah saat mindset kita difokuskan kearah yang positif (berkarya) maka akan menghasilkan suatu karya yang positif.
Dedy pun mengajak semua pihak utamanya generasi muda untuk berani mengelola sampah dengan baik, caranya ialah ternak Magot. Karena Magot adalah hewan pelebur sampah yang serba manfaat. Sudah saatnya kita bangkit. Mulai sekarang jangan pernah mengeluh dengan sampah, tapi ubahlah sampah itu menjadi sumber penghasilan. Mari kita tingkatkan terus inovasi dimasa pandemi ini.
“Saya pribadi siap membantu jika ada rekan-rekan yang ingin belajar. Besar harapan saya agar teman-teman di luar sana mau belajar, biar kita sama-sama mengurangi polusi sampah di lingkungan kita,” pesannya.
Bukan tidak mungkin, setelah usaha ternak berhasil ke depan Dedy juga akan membuka usaha rumah makan dan Dedy tidak menampiknya.
Mendengar apa yang dikisahkan Dedy dan melihat hasil yang telah dicapai, Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis SH.MH memberikan apresiasi tinggi kepada Dedy.
“Saya sangat apresiasi atas kreatifitas sauda Dedy karena dimasa pandemi COVID-19 yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir, Dedy dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar ,” kata Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis.
Dinilai telah mampu mengelola usahanya dan menyediakan tenaga kerja ditengah pandemi COVID-19 yang belum bisa dipradiksi bila akan berlalu, Kapolres Batubara menyatakan mendukung usaha Dedy untuk terus berkembang dan menyerahkan bantuan uang untuk Dedy.
“Kita berharap usaha seperti dikelola Dedy ini bisa tumbuh disetiap daerah dan menyediakan tanaga kerja yang akan mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Batubara yang kita cintai ini,” ujar Kapolres.