
BATUBARA (mimbarsumut.com) – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM menyalurkan berbagai peralatan keselamatan dan kesehatan kerja kepada kelompok nelayan dan kelompok tani di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022).
Program ini merupakan langkah perusahaan dalam merayakan Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional tahun 2022 sekaligus sebagai dukungan perusahaan dalam menciptakan keselamatan kerja dari masyarakat yang selama ini berdampingan dengan perusahaan.
Vice President CSR/PKBL INALUM Ali Hasian dalam sambutannya menyebutkan bahwa program ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung pelaksanaan K3 dalam setiap aktifitas masyarakat di sekitar perusahaan. INALUM berharap, dukungan ini akan membuat aktifitas nelayan dan petani terutama yang berada di sekitar aset perusahaan bisa tetap terjaga baik dari sisi keselamatan maupun dari sisi kesehatan.
“Sebagai dukungan INALUM dalam merayakan Bulan K3 Nasional 2022 sekaligus sebagai perusahaan yang hidup berdampingan bersama nelayan dan petani di Kabupaten Batubara, INALUM selalu berusaha berkomitmen untuk bisa menjadi rekanan dalam hal memberikan perhatian konkret dari sisi keselamatan dan kesehatan dalam setiap aktifitas mereka karena nelayan dan petani ini merupakan pihak-pihak yang dekat dan berdampingan dengan aset perusahaan sekaligus mereka adalah pihak yang selalu mendukung kinerja dari perusahaan,” ujar Ali Hasian.
Pada program ini, untuk nelayan INALUM memberikan 50 ban pelampung dan 50 jas hujan. Penyaluran bantuan ini disampaikan langsung di kantor Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batubara. Ketua HNSI Batubara Syafri Habni yang dikenal sebagai Haji Atw menyampaikan rasa terima kasih kepada INALUM dan berharap bantuan ini bisa membantu nelayan di Kabupaten Batubara menjadi lebih produktif dan kesejahteraan menjadi lebih baik.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dari INALUM kepada keselamatan para nelayan di Kabupaten Batubara. Selanjutnya, kami sebagai HNSI Batubara akan menyalurkan bantuan ini kepada nelayan yang berada pada 6 (enam) kecamatan di Kabupaten Batubara. Kami juga berharap bahwa HNSI dan INALUM bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk kesejahteraan nelayan,” ujar Syafri.
Selain menyerahkan bantuan kepada kelompok nelayan, INALUM juga menyalurkan bantuan alat keselamatan kepada para petani di desa Suka Ramai Kecamatan Air Putih, yang memiliki lahan tani di sekitar Jaringan Transmisi Listrik INALUM. Bantuan yang diberikan antara lain 18 Pcs sepatu boots, 18 pcs Kacamata Googles, 18 pcs masker respirator, 18 pcs sarung tangan dan 18 topi caping.
Kepala Desa Sukaramai M Daud menyatakan kebahagiaannya atas perhatian INALUM terhadap petani yang berada di bawah jalur transmisi listrik INALUM. Ia berharap bantuan ini akan membantu para petani untuk tetap aman dan tetap sehat dalam beraktivitas.
“Terima kasih atas perhatian INALUM kepada petani di bawah jalur transmisi khususnya Desa Sukaramai di Kecamatan Air Putih Batubara karena telah memberikan perhatian dalam bentuk bantuan untuk kelengkapan kesehatan kerja bagi petani sehingga petani kami dapat menjalankan aktifitasnya dengan lebih aman.
Selain bantuan ini, sebelumnya INALUM juga memberikan bantuan bedah rumah dan pelatihan untuk peningkatan skill masyarakat,” ujar Daud.
Selain memberikan bantuan untuk para petani, INALUM juga melakukan penyuluhan K3 kepada para petani. Dokter perusahaan Ambarita menyampaikan bahwa perhatian kepada K3 tidak hanya berlaku bagi kalangan pekerja di industri saja, tetapi harus juga diterapkan oleh seluruh kalangan karena akan berpengaruh pada kesehatan tubuh di masa depan.
“Penggunaan alat kesehatan ini jangan dianggap remeh. Mungkin saat ini masih muda belum terasa efeknya, namun nanti ketika tua akan sangat berbahaya jika kita tidak menjaganya dari sekarang. Contoh saat menyemprot tanaman kita harus pakai masker respirator seperti yang sudah kita harus pakai masker respirator seperti yang sudah kita berikan ini. Karena jika tidak dipakai, bisa saja racun pestisida tadi masuk terhirup dan menjadi residu sekaligus racun yang membahayakan tubuh kita, terutama ketika sudah tua nanti. Intinya kita semua harus aware dengan kesehatan kita,” ujar Ambarita.
Laporan : Sutan S