BATU BARA (MS) – Keramat Kubah merupakan situs sejarah Batu Bara bahkan disebut-sebut sebagai asal usul lahirnya nama Batu Bara, namun keberadaannya kini terkesan kurang menarik lantaran kondisinya nyaris ‘bak gadis tak bersolek’.
Demikian amatan Kamaluddin, pemerhati dan peduli budaya di Batu Bara, Kamis (04/07) menanggapi kondisi Keramat Kubah yang kurang terawat.
Pria yang akrab disapa Ute Kamel itu, mengatakan situs budaya yang terletak di Desa Kwala Gunung Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batu Bara telah memiliki akses jalan yang memadai sehingga memudahkan wisatawan berkunjung ke lokasi.
Dari Jalan Lintas Sumatera Medan – Kisaran KM 129-130 tepatnya melalui Simpang Limah Manis hanya berjarak sekitar 5 KM dengan kondisi jalan rijik beton.
Dari Jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh, sesampainya di Simpang Dolok wisatawan dapat berbelok ke arah kanan tepatnya melalui Simpang Sumur Bor.
Diakuinya, banyak tempat-tempat objek wisata alam di daerah yang menjadi incaran para pengunjung, akan tetapi Keramat Kubah merupakan wisata sejarah yang diperkirakan akan mampu melahirkan daya tarik tersendiri, paling tidak bagi para wisatawan lokal.
Namun menurut hemat Ute, untuk mewujudkan itu tentunya tak luput perhatian pemerintah dalam hal pelestarian kebudayaan. Tak kalah pentingnya pengetahuan ahli dalam menciptakan inovasi dan kreasi untuk memajukan sebuah objek wisata peninggalan sejarah. Apalagi saat ini ada lokasi pemandian air panas yang juga sudah ramai pengunjungnya. Hanya saja butuh fasilitas yang lebih memadai.
“Objek wisata sejarah juga akan menarik perhatian para turis dan peminat ilmu sejarah sehingga dengan demikian objek wisata sejarah ini akan dapat menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi daerah sehingga tidak hanya mengandalkan objek pariwisata alam yang ada”, terangnya.
Kemajuan objek wisata sejarah ini juga memungkinkan akan melahirkan slogan “Belum Sempurna ke Batu Bara kalau tak singgah di Keramat Kubah”.
Bila Kwramat Kubah bisa menjadi ikon andalan Batu Bara diperkirakan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Misalnya saja membuat kerajinan seperti lukisan atau ukiran yang menggambarkan objek wisata setempat lalu pemasarannya dipusatkan disekitar bukit Keramat Kubah dengan membangun minatur kerajaan kedatukan-kedatukan yang ada di Batu Bara.
Laporan : Sutan S
