
JAKARTA (MS) – Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (Gamaksu) Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor KPK RI, menuntut KPK agar segera memeriksa dugaan korupsi Bupati Labuhan Batu Andi Suhaimi terkait dugaan kasus korupsi yang menyeret mantan Plt Kadis PUPR Labuhan Batu yang terkena OTT kasus proyek pembangunan RSUD Rantauprapat. (4/9/2020).
Dalam pres rilisnya M Daud Ritonga selaku orator mengatakan praktik koruspi di Labuhan Batu sudah sangat mengkwatirkan alias sudah memasuki fase kritis, hampir di setiap lini / sektor Pemkab Labuhan Batu terindikasi dugaan korupsi.
Khusus OTT Plt Kadis Perkim terkait fee proyek pembangunan RSUD Rp 28 Milyar dengan terlampirnya cek senilai Rp 1,4 M dan uang Rp 40 juta untuk membatu dana kampanye Pilkada Andi Suhaimi pada Pilkada serentak 2020.
Melalui anak buah kadis yang diduga atas perintah bupati, bila tak diberikan akan mempersulit pembayaran dan lainnya, sehingga pihak kontraktor diam – diam melaporkannya ke Poldasu hingga terjadi OTT.
Budaya korupsi yang sudah mengakar di Pemkab Labuhanbatu sampai saat ini seakan sudah mengakar belum bisa di hilangkan, karena ikut sertanya elit penguasa daerah dalam praktik korupsi Labuhan Batu bahkan adanya dugaan kerjasama antara oknum baik Executive, Yudikatif dan Legislatif, akhirnya memunculkan rasa ketidak percayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Andi Suhaimi yang sampai saat ini belum menunjukkan kinerja hasil yang menggembirakan.
Selama kepemimpin Andi di Labuhan Batu beberapa tahun terakhir ini, pembangunan tidak ada, para ASN dan bahkan rekanan berkeluh kesah dan masyarakat sangat prihatin karena berbagai fasilitas yang telah terbangun tidak terawat dan ditingkatkan pembangunannya.
Hasil yang terlihat selama kepemimpinan Andi Suhaimi Dalimunthe terkesan hanya mengandalkan dan mengantarkan bawahannya ke dalam ruang jeruji besi karena dugaan perilaku korupsi dan dugaan pemerasan pada para ASN di pemerintahan, contoh salah satunya Kadis Perkim yang terkena OTT.
Muktar yang juga orator aksi menyampaikan akan melakukan aksi lanjutan yang kedua dengan jumlah massa yang lebih banyak apa bila KPK tidak bertindak dengan cepat untuk mengusut keterlibatan Bupati Andi Suhaimi Dalimunthe dalam kasus korupsi yang menyeret bawahannya, ujarnya.
Usai menyampaikan tuntutannya yang dikawal kepolisian dan melakukan pres rilis, massa membubarkan diri dengan tertib dan aman.
Laporan : Azmi