Bupati Samosir Hadiri Panen Perdana Ikan Nila Pokdakan Mekar di Desa Sitoluhuta

RAGAM, Samosir159 views

SAMOSIR (mimbarsumut.com) — Program budidaya ikan kolam darat sistem bioflok di Kabupaten Samosir mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mekar berhasil melakukan panen perdana ikan nila pada Senin, 24 Maret 2025, di Desa Sitoluhuta, Kecamatan Pangururan.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi kepada Pokdakan Mekar atas kerja keras mereka. Dalam sambutannya, Bupati Vandiko menyebutkan bahwa meskipun ini merupakan panen perdana, hasil yang didapat sudah cukup memuaskan. “Hasil panen satu kolam mencapai 250 kg dalam waktu empat bulan. Ini sudah sangat baik, dan kami mengapresiasi usaha mereka yang tak kenal lelah,” ujarnya.

Bupati juga menyampaikan bahwa hasil sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Samosir dan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi kunci keberhasilan ini. Ia berharap program ini dapat menjadi contoh bagi pembudidaya ikan lainnya untuk beralih dari sistem Keramba Jaring Apung (KJA) ke sistem kolam darat bioflok. “Dengan beralih ke sistem bioflok, kita tidak hanya meningkatkan hasil produksi ikan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan Danau Toba,” tambah Vandiko.

Ke depannya, Bupati Samosir menekankan pentingnya optimalisasi program ini agar hasil panen dapat meningkat menjadi 500 kg per kolam. Ia juga mengimbau Pokdakan Mekar untuk memanfaatkan potensi lokal, seperti pembuatan pelet sendiri dari bahan sekitar untuk menekan biaya produksi. “Kami siap melakukan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir, Tumiur Gultom, menjelaskan bahwa bioflok merupakan metode yang sangat menjanjikan. “Metode ini tidak hanya efisien dalam penggunaan pakan, tetapi juga ramah lingkungan, karena limbah ikan diolah kembali menjadi pakan melalui mikroorganisme,” katanya. Tumiur menambahkan bahwa hasil panen yang dicapai saat ini—250 hingga 350 gram per ekor—dengan harga jual sekitar 30 ribu rupiah per kilogram, memberikan potensi pendapatan sebesar 12 juta rupiah per kolam.

Ketua Pokdakan Mekar, Cornelius Simbolon, merasa bangga dan terharu dengan dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa sistem bioflok sangat menguntungkan dan berharap semakin banyak pembudidaya ikan yang beralih menggunakan sistem ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Samosir atas perhatian dan dukungannya. Sistem bioflok terbukti menguntungkan, dan saya yakin ini akan membuka peluang bisnis yang lebih luas di masa depan,” ujar Cornelius.

Cornelius juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan berupa mesin pembuat pelet, karena bahan baku pembuatan pelet banyak tersedia di Samosir. Ia mengusulkan agar pemerintah memfasilitasi pembuatan industri rumahan untuk pelet ikan sebagai langkah mendukung pengembangan lebih lanjut.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kominfo Immanuel Sitanggang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Edison Pasaribu, Kepala Dinas Perhubungan Laspayer Sipayung, Kepala BPBD Sarimpol Simanihuruk, serta Kepala RSUD Iwan H. Sihaloho. Juga hadir anggota kelompok Pokdakan Mekar yang turut serta merayakan kesuksesan panen perdana ini.

Laporan : sofian candra lase

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed