SAMOSIR (mimbarsumut.com) – Kegaduhan terjadi di SMP Negeri 1 Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Selasa (25/3/2025). Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Samosir, Jonson Gultom, diduga bersikap arogan terhadap sejumlah guru di sekolah tersebut. Sikap tersebut nyaris memicu konfrontasi fisik dengan Maret Limbong, anak salah satu guru yang merasa ibunya diperlakukan tidak pantas.
Maret Limbong, putra salah satu guru di sekolah itu, mengungkapkan bahwa ibunya bersama dua guru lainnya mendapatkan bentakan dari Kadis Budpora Jonson Gultom.
“Ibu saya menelepon, mengabari bahwa dia dan dua guru lain dibentak-bentak oleh Kadis,” ujar Maret Limbong.
Kemudian saya datang ke sekolah, bertanya kepada ibu siapa orangnya. Setelah ditunjukkan, saya mendatangi Kadis itu untuk menanyakan alasan membentak ibu saya dan guru lainnya, ujar Maret kepada wartawan.
Namun, menurut Maret, Jonson Gultom justru menghindar dengan masuk ke ruang kepala sekolah.
“Karena dia tidak mau berdialog, saya memutuskan pulang. Seharusnya seorang kepala dinas itu mengedukasi, bukan membentak,” ucapnya dengan nada kesal.
Menanggapi kejadian ini, Ketua LSM ICW Korda Samosir, Saut Limbong, mengecam tindakan Jonson Gultom yang dinilainya tidak pantas sebagai seorang pejabat publik. “Kalaupun ada masalah internal antar-guru, seharusnya Kadis menjadi penengah, bukan membentak. Apalagi yang dibentak itu guru perempuan,” kata Saut. Ia pun mendesak Bupati Samosir untuk mencopot Jonson Gultom dari jabatannya.
“Pertanyaannya, apakah Bupati Samosir mau dan mampu mencopot Kadis arogan ini,” sebut Saut dengan nada bertanya.
Diketahui, posisi politik Jonson Gultom disebut cukup kuat karena memiliki hubungan kekerabatan dengan Bupati Samosir, Vandiko Gultom. Jonson merupakan adik kandung dari ayah Bupati.
Dalam rekaman suara yang beredar di kawasan Kenegerian Limbong, Jonson terdengar mempertanyakan alasan para guru perempuan tersebut mengadu ke DPRD Samosir terkait ketidakharmonisan antar-guru di sekolah.
Para guru itu menyatakan, laporan ke DPRD terkait dengan dugaan tidak ada keterbukaan penggunaan dana BOS. Usulan pembelian buku bahan ajar ditolak, sementara dana BOS justru dialokasikan untuk membeli 100 pot bunga.
Menanggapi penjelasan tersebut, suara Jonson terdengar meninggi. “Semua anggota DPRD dari Sianjur Mulamula ini adalah lawan saya, silakan mengadu, saya tidak takut ,” demikian terdengar dalam rekaman yang beredar.
Terkait masalah tersebut, Sekda Samosir, Marudut Tua Sitinjak dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp membalas “Tadi ibu Rohani BKPSDM sudah ke SMP Neg 1 utk mengetahui apa pokok persoalan internal di sana. nanti kita akan dengar dulu informasinya Amang,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala BPKSDM, Rohani Bakara sampai berita ini dikirim ke redaksi belum membalas.
Laporan : sofian candra lase