
SERGAI (MS) – Ribuan nelayan tradisional tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Sergai, akan menggelar aksi damai di anjungan Kuala Bedagai, di Kec. Tanjung Beringin, Kab. Sergai, yang direncanakan Kamis (21/3).
Aksi ini sebagai luapan kekecewaan terhadap maraknya aktivitas pukat trawl, ancau dan sejenisnya yang beroperasi di pesisir laut Sergai.
Demikian dikatakan kordinator KNTI Sergai, Zulham kepada Wartawan di Desa Pekan Tanjung Beringin, Rabu (20/3), sore tadi.
Menurut Zulham aktivitas pukat trawl dan sejenisnya di perairan Sergai sudah sangat mengganggu dan meresahkan nelayan tradisional di daerah ini.
Saat ini nelayan tradisional Sergai kesulitan mendapatkan hasil tangkapan ikan di laut, dikarenakan terjadinya kerusakan ekosistem laut akibat mengganasnya aktivitas pukat trawl.
Selain itu, pukat trawl juga telah ‘membabat’ habis ikan – ikan kecil serta menghancurkan areal tangkapan nelayan kecil. Aksi ini, melibatkan nelayan dari Kecamatan Tanjung Beringin, Bandar Khalipah dan Teluk Mengkudu, kata Zulham.
Zulham juga mengatakan, pihaknya akan meminta agar Pemkab Sergai dan Batubara serta aparat hukum untuk melakukan kordinasi yang benar-benar intens sebagaimana ketentuan yang ada agar penegakan supremasi hukum dapat ditegakkan, sehingga permasalahan nelayan terhadap alat tangkap yang tidak ramah lingkungan ini tidak berkelanjutan.
Pukat trawl akhir-akhir ini sudah sangat leluasa beroperasi di perairan Sergai. Bahkan dalam minggu ini sempat terjadi permasalahan dimana ada 3 kejadian yang menyebabkan perahu nelayan hancur akibat ditabrak pukat trawl dan mengakibatkan nelayan tradisional mengalami luka-luka.
“Ini kan ironis, mereka yang beroperasi bukan di wilayah tangkapnya, mereka pula yang merajai perairan di laut Sergai,” tegas Zulham.
Laporan : Tris