SERGAI (MS) – Seorang warga Dusun 1 Suka Damai Sergai, Sopian Chaniago (53) hidup dalam kondisi keprihatinan dalam gubuk reok seorang diri (lajang), berharap perhatian Bupati Sergai.
Pasalnya, saat ini dia tidak lagi mendapat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT – DD) tahap kedua. Pada tahap pertama, Dia masih mendapat BLT -DD. Namun, dengan alasan dia masih lajang, BLT – DD untuknya dialihkan kepada orang lain.
“Alasan Kades Sukadamai, mengalihkan BLT – DD karena status saya masih lajang ,” ujar Sopian Chaniago kepada media, Jumat (19/6).
Kadus Susun 1 Sukatani, Hariansya tetap memberikan jawaban yang sama. “Sopian Chaniago itu tidak layak mendapatkan BLT DD ,” sebutnya.
Walaupun rumahnya gubuk reot berlantai tanah dan kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, tetap tidak dapat BLT.
Kadus dusun 1 Hariansya tetap menjawab karena Chaniago lajang, dia tetap tak menerima BLT DD.
Namun, di Dusun 6 Jalan Pendidikan Desa Suka Damai seorang lajang Julius Anto Manurung (22) sudah dua mendapat BLT – DD (tahap pertama dan kedua).
Keterangan Kapala Dusun 6 Jalan Pendidikan Desa Sukadamai Masrin, membenarkan Julius Anto Manurung mendapatkan bantuan BLT DD sudah dua kali.
“Dengan status masih lajang dan kakaknya Hodmida Manurung, berkerja di Indomaret Tebingtinggi, Anto Manurung yang berprofesi sebagai pembajak sawah pakai betor, tetap mendapat BLT,” jelas
Kadus Masrin.
Walaupun sama – sama lajang, kondisi ekonomi Julius Anto berbanding terbalik dengan kondisi Sopian Chaniago. Julius Anto memiliki rumah lantai keramik dan ada listrik sementara Chaniago hidup di gubuk reok lantai tanah dan tidak ada listrik, tapi hanya dengan status lajang, BLT DD haknya dialihkan ke orang lain.
Laporan : napit