TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Keluarga pasien RS. Chevani Jalan HM Yamin Kota Tebingtinggi, keluhkan pelayanan pihak rumah sakit Chevani dan dinilai tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Istri saya dalam kondisi kritis, 3 jam lebih diterlantarkan pihak RS Chevani sebelum kami bawa ke Medan untuk dirujuk,” tegas suami pasien S. Sembiring kepada mimbarsumut.com, Senin (30/10/2023).
Disebutkan, istrinya yang sakit lambung dan opname di RS Chevani, kondisinya semakin kritis dan pihak RS Chevani tidak mampu menanganinya sehingga harus dirujuk ke rumah sakit di Medan.
“Melihat kondisi pasien yang semakin kritis, harus dirujuk ke rumah sakit di Medan,” ujar dokter kepada keluarga pasien br Simbolon dan keluarga pasien menerima saran dokter untuk dirujuk ke RS di Medan.
Namun sangat disayangkan, dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, pasien S br Simbolon tak kunjung dirujuk ke RS di Medan, sehingga membuat keluarga pasien cemas dan khawatir. Demikian juga kondisi pasien semakin mengkhawatirkan.
Ironisnya, setelah keluarga mendapat rumah sakit rujukan di Medan, pihak rumah sakit Chevani tidak bersedia mengantar pasien pakai ambulance rumah sakit dengan alasan pasien bukan dirujuk tapi keluar sendiri. Selain itu, tidak ada sopir ambulance.
Akan tetapi setelah pihak keluarga menjanjikan akan memberikan uang ambulance Rp500 ribu, akhirnya ambulance rumah sakit dapat dipakai mengantar pasien ke Medan.
Mengikpai masalah ini, pihak managemen RS Chevani melalui S. Purba mengakui masalah tersebut dan pasien sempat ribut di rumah sakit. “Untuk rujukan ada prosedurnya. Pasien menunggu sampai 3 jam karena dari RS di Medan belum ada konfirmasi kamar yang kosong,” jelas Purba.
Menurut Purba masalah rujukan tergantung ketersediaan kamar di Medan. Memang untuk pasien BPJS, agak sulit mendapat kamar kosong dan seperti diterlantarkan, sebut Purba sembari mengatakan rujukan pasien istri S. Sembiring sebenarnya ke RS Adam Malik.
Laporan : napit