
TEBINGTINGGI (MS) – Puluhan pemuda mengatasnamakan Aliansi Pemuda Peduli Nusantara menggelar aksi demo di depan kantor Walikota Tebingtinggi, terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta pemadaman listrik di Kota Tebingtinggi, Jumat (20/9).
Dalam orasinya, massa meminta pemerintah pusat untuk meningkatkan status Karhutla menjadi bencana nasional dan menindak tegas oknum yang terlibat dalam Karhutla tersebut.
Massa juga meminta kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKH), Maritim, Kesehatan dan BNPB untuk membuat agenda kerja yang jelas dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

Menanggapi orasi massa tersebut, Pimpinan Sementara DPRD Tebingtinggi Basyaruddin Nasution didampingi Erwin Harahap, Tamsil Husni dan Imam Ansyori Nasution melakukan dialog dengan perwakilan massa di ruang kerjanya.
Dalam dialog tersebut, Ketua koordinator Melwi Alfandy menyampaikan Karhutla yang terjadi telah mencemari udara khususnya di Tebingtinggi yang telah diselimuti kabut asap.
Selain itu, pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN Tebingtinggi dianggap sudah berlebihan karena tidak sesuai dengan jadwal.
“Jadwalnya diumumkan pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB. Tapi padamnya di pagi hari,” ucapnya.
Untuk itu, kami berharap DPRD Tebingtinggi yang baru dilantik dapat dapat menyikapi masalah yang dihadapi masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Sementara Basyaruddin Nasution mengatakan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.
“Kita (Dewan) akan memanggil pihak PLN dalam RDP untuk meminta keterangan terkait pemadaman listrik,” katanya.
Untuk dampak Karhutla yang telah menyelimuti Tebingtinggi dengan kabut asap, DPRD Tebingtinggi akan berkoordinasi dengan Pemko, jelasnya.
Laporan : red