Dipimpin Mendagri, Wali Kota Tebingtinggi Ikuti Rakor TPID dan Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Idul Fitri 1446 H

EKBIS, RAGAM, Tebingtinggi1,114 views

TEBINGTINGGGI (mimbarsumut.com) – Wali Kota Tebingtinggi H. Iman Irdian Saragih dan Kepala OPD terkait, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang secara rutin dilakukan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia secara virtual melalui zoom meeting, Senin (10/3/2025) di Ruang Kerja Wali Kota.

Rakor yang dirangkai dengan pembahasan antisipasi cuaca ekstrem jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 H (Hijiriah) ini dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian yang diikuti oleh para Menteri, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-Indonesia.

Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan bahwa rakor hari ini untuk persiapan HBKN Idul Fitri 1446 H.

“Kita akan bahas persiapan ritual tahunan, yaitu arus mudik dan arus balik pada lebaran nanti. Ini semua harus dipersiapkan sejak dini, karena mobilitas masyarakat semakin tinggi. Maka harus di manajemen semua transportasi dan melibatkan pemerintah pusat, Kementerian perhubungan, TNI, Polri dan semua pemerintah daerah,” kata Menteri Dalam Negeri.

Sementara itu, Kepala BNPB menyampaikan antisipasi menghadapi cuaca ekstrem jelang Idul Fitri 1446 H. Dijelaskannya, bencana Indonesia 2025 adalah bencana hidrometeorologi basah (banjir) dengan total bencana 614 kali.

“BNPB telah mengeluarkan surat edaran kepada BPBD se-Indonesia dalam rangka peringatan dini dan langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir dan tanah longsor, khususnya pada pada Ramadhan dan Libur Idul Fitri 2025,” ujarnya.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan hasil tinjauan inflasi dan IPH pada minggu pertama Maret 2025.

“Pada M1 Maret 2025, terdapat 33 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 4 provinsi yang mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya. Secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH lebih banyak dibandingkan kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH. IPH tertinggi ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (12,67%) dan penurunan IPH tertinggi ada Kepulauan Mentawai (-6.7%),” jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, komoditi penyumbang andil kenaikan IPH adalah daging sapi, cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan daging ayam ras. Komoditas status waspada yaitu bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras.

Laporan : napit

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed