TEBINGTINGGI (MS) – Proyek pemeliharaan berkala Jalan Cemara, Kota Tebingtinggi (DAK Jalan), dikerjakan terkesan asal jadi. Pekerjaan pengaspalan yang dilaksanakan pada Senin (26/04/21) sore dan selesai pada malam hari, hasilnya terlihat tidak merata dan tampak kasar.
Pantauan wartawan, disepanjang Jalan Cemara yang baru selesai dikerjakan itu, memang nampak sekali pekerjaan kurang halus. Apalagi sambungan aspal di tengah sangat kelihatan tidak rata, bertingkat dan
sangat membahayakan bagi pengguna sepeda motor.
Ini kata salah seorang warga Jalan Cemara, Ridwan kepada mimbarsumut.com, Kamis (29/04/21) yang mengatakan proyek pemeliharaan Jalan Cemara itu, dikerjakan seolah-seolah asal jadi aja.
Hasilnya tampak jelas, dari sambungan tengah badan jalan yang tidak rata alias bertingkat dan finishing akhir hasilnya yang kurang halus, katanya.
Bisa saja tidak halus karena kurangnya pekerjaan pemadatan oleh Tandem Roller untuk memadatkan campuran aspal hotmix yang telah dihampar oleh Asphalt Finisher alat penghampar campuran aspal. Juga pemadatan terakhir yang kurang pada lapisan aspal jalan oleh Pheumatic Tyre Rollers alat pemadat dengan roda karet, jelas Ridwan.
Disamping itu tambah Ridwan, jenis aspal hotmix yang digunakan dalam pekerjaan ini juga diduga tidak jelas jenis apa, sehingga ketebalanya nampak berbeda-beda.
Oleh sebab itu, sangat diharapkan pengawas proyek dari Dinas PUPR Kota Tebingtinggi secepatnya mengevaluasi hasil akhir pekerjaan ini, dan meminta rekanan untuk merapihkan dan memperbaiki kembali, pintanya.
Sebagaimana yang tercantum di papan proyek bahwa Proyek pemeliharaan berkala Jalan Cemara, Kota Tebingtinggi (DAK Jalan), menelan anggaran Rp.1.061. 585.358,07 yang bersumber dari DAK TA.2021, oleh CV Bimo Mitra Sakti dari Deli Serdang.
Sebelumnya, pengawas proyek dari Dinas PUPR Kota Tebingtinggi Haikal yang dikonfirmasi mimbarsumut.com, Rabu (28/04/2021) mengakui kondisi pengasapalan sambungan di tengah badan jalan tidak rata. Saat pengaspalan lanjutnya, ia telah meminta pengawas kontraktor untuk meratakannya.
Namun, hingga selesai pengaspalan, sambungan yang tidak rata tetap tidak diratakan. “Kita akan tetap meminta pihak kontraktor meratakannya,” jelas Haikal sembari menyebutkan ketebalan aspal hitmix itu 5 cm.
Haikal juga menyebutkan, aspal hotmix yang dipakai adalah asphalt traeted base (ATB) aspal hotmix ini yang memiliki ketebelan 5 cm. Akan tetapi pantauan di lapangan ketebalan tidak sesuai dengan isi kontrak dan asapl agak kasar.
Laporang : red