Catata : Ridwan Napitupulu
Harga sejumlah bahan pokok di pasar berada di level yang cukup tinggi pada pekan pertama bulan suci Ramadan 2024. Meski demikian, tren peningkatan ini akan kembali terjadi jelang perayaan Idul Fitri.
Survei terbaru Bank Indonesia menyatakan, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2024 tercatat sebesar 165,9 atau naik dari IEH Maret 2024 yang sebesar 137,2.
IEH April meningkat didorong perkiraan kenaikan harga saat Hari Raya Idul Fitri 2024 mendatang. Kenaikan terjadi lantaran permintaan yang cukup tinggi dari sisi konsumen.
Demikian halnya, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Tebingtinggi Zahidin SPd MPd memprediksi harga sejumlah komoditas pokok di Kota Tebingtinggi akan mengalami kenaikan menjelang Idulfitri 2024.
Namun, hanya beberapa komoditias bahan pokok yang dirasakanya berpotensi mengalami kenaikan harga saat Idulfitri. Belum tentu semuanya mengalami kenaikan, tergantung ketersediaan masing – masing bahan pokok.
“Kami masih mempetakan, jadi nanti yang perlu diwaspadai komoditias apa saja. Tapi beberapa kemungkinan seperti beras, telur, daging ayam, gula, dan minyak goreng ada kecenderungan (naik harga),” katanya kepada mimbarsumut.com saat diwawancarai, Kamis (21/3/2024).
Sejauh ini berdasarkan data yang diterima, Zahidin mengklaim beberapa harga pangan belum mengalami kenaikan yang signifikan. Meski begitu untuk harga beras saat ini belum merata. Ada yang masih tinggi dan ada juga yang sudah turun harga.
Harga komoditas lain di luar beras tidak ada kenaikan signifikan, masih aman. Tapi kita buat tren sampai akhir puasa bagaimana, dan kecenderungan setiap komoditas di tiap pasar berbeda-beda.
Meski begitu, Zahidin mengharapkan Kota Tebingtinggi terus melakukan operasi pasar murah, melalui program Pasar Pengendalian Harga (PPH) guna mencegah terjadinya kenaikan harga komoditas pangan.
Seluruh kecamatan di Kota Tebingtinggi akan tetap menggelar operasi pasar, itu mudah-mudahan tidak terus membuat harga meningkat.
Memasuki minggu ketiga bulan Ramadan, pergerakan harga sejumlah komoditas secara nasional terpantau cenderung stabil. Hal ini disampaikan Inspektur Jendral Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dilakukan secara daring.
Stabilnya harga komoditas terutama pangan tersebut terlihat jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan/penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH), yang cendrung tidak berubah dari hasil pemantauan terakhir. Meski begitu, Tomsi tetap mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada, sebab masih ada beberapa komoditas yang harganya terpantau meningkat terutama jelang momen Lebaran ini. Antara lain telur ayam ras yang mengalami kenaikan harga di 82.22%, dan minyak goreng mengalami kenaikan harga sebesar 72.78%.
“Harga periode minggu ini cenderung stabil dibanding periode minggu sebelumnya. Namun untuk harga pangan bergejolak, khususnya pada telur ayam ras dan daging ayam ras yang perlu dipantau, mengingat kemungkinan potensi inflasi dari komoditas tersebut,” ujarnya.
Menanggapi arahan Irjen Kemendagri tersebut, Kadis Perdagangan Koperasi dan UKM Zahidin menekankan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tebingtinggi untuk tetap mewaspadai fluktuasi harga sejumlah komoditas pangan.
Zahidin menyebutkan dari hasil pantauan dibeberapa pasar di Kota Tebingtinggi, komoditas telur ayam ras terpantau meningkat dan dapat menjadi penyumbang kenaikan angka inflasi Kota Tebingtinggi. Oleh karenanya, Zahidin mengingatkan TPID Kota Kota Tebingtinggi untuk terus waspada dan tetap mengikuti arahan Kemendagri dalam mengendalikan inflasi daerah terutama jelang momentum Lebaran yang sebentar lagi akan tiba.
“Kemarin kita sudah lakukan pemantauan harga pasar dan juga bahan bakar minyak (BBM), dan kita cermati memang ada beberapa komoditi yang melandai. Akan tetapi semakin dekat dengan hari raya, kecenderungannya harga-harga juga semakin tinggi itu yang harus kita waspadai,” ucapnya.
Terkait dengan arahan dari Irjen Kemendagri untuk melakukan enam upaya konkret dalam mengendalikan inflasi, Zahidin menyebutkan Kota Tebingtinggi sudah menjalankan arahan tersebut, diantaranya adalah melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor. Kota Tebingtinggi juga telah menjajaki rencana kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, serta mengupayakan realisasi biaya tidak terduga (BTT) serta dukungan transportasi untuk distribusi pasokan.
Zahidin juga menyampaikan dalam mengantisipasi dan menekan kenaikan harga sembako di Kota Tebingtinggi, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Tebingtinggi telah bekerjasama dengan Perum Bulog Medan untuk melakukan pasar murah melalui program PPH di Kota Tebingtinggi. Selain Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi juga ikut melakukan pasar murah melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM). “Sebelum masuk bulan suci Ramadhan, kita telah sikapi masalah tingginya harga beras dengan melakukan pasar murah baik melalui PPH maupun GPM.
Kegiatan pasar murah tersebut dilakukan secara merata di 5 kecamatan se – Kota Tebingtinggi sehingga gejolak tingginya harga beras tidak sampai dirasakan masyarakat Kota Tebingtinggi karena Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK hadir ditengah – tengah masyarakat dengan mengadakan pasar murah.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok di Kota Tebingtinggi menjelang lebaran yang tinggal 10 hari lagi, Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Perdagangan koperasi dan UKM akan mengelar pasar murah bekerjasama dengan Perum Bulog Medan. “Pasar murah ini untuk mengantisipasi, mewaspadai kenaikan dan menjaga kestabilan harga bahan pokok di Kota Tebingtinggi,” tegas Zahidin.
Dalam kegiatan pasar murah atau Pasar Pengendalian Harga (PPH) yang akan dilakukan Dinas Perdagangan Kota Tebingtinggi pada 4 – 5 April 2024, akan disediakan beras medium, gula pasir, minyak goreng dan daging beku, jelas Zahidin.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah berulang kali melakukan pasar murah dengan menyediakan beras medium seharga Rp53 ribu / 5 Kg. Kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi dan stabilisasi pasokan dan harga pangan dalam menyambut Idul Fitri 2024, selalu diserbu masyarakat Kota Tebingtinggi. Masyarakat sangat berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan bukan hanya karena menyambut puasa dan Idul Fitri. Semoga……!!!