TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Tiga tahun belakangan ini, tidak ada siswa – siswi dari Kota Tebingtinggi yang bisa masuk ke berbagai Sekolah Kedinasan di Indonesia. Sebelumnya, 1 – 2 orang selalu ada yang masuk Sekolah Kedinasan.
Demikian disampaikan Pj. Wali Kota M Dimiyahti saat menerima audensi siswa – siswi kelas 11 SMA Negeri 1 Kota Tebingtinggi yang mendapat prestasi sebagai juara 1 perlombaan AISEEF (Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair) atau Sains Lingkungan, Rabu (21/02/2023) di rumah dinas Wali Kota Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi.
“Tiga tahun belakangan ini, tidak ada lagi siswa asal Kota Tebingtinggi yang jebol masuk Sekolah Kedinasan dan hal ini sangat disayangkan,” tegas Pj. Wali Kota.
Disebutkannya, kekalahan siswa asal Kota Tebingtinggi dalam memasuki Sekolah Kedinasan, adalah saat mengikuti ujian CAT (computer Assisted Test), kalah nilai dari peserta lainnya.
Untuk itu, Pj. Wali Kota meminta para kepala sekolah SMA dan guru lebih serius untuk mengarahkan para siswa mengikuti Sekolah Kedinasan, seperti IPDN, STIN, STSN, STIP, STMKG, PKN STAN dan lainnya.
“Sekolah Kedinasan ini gratis, semua biaya ditanggung pemerintah bahkan setelah menyelesaikan pendidikan langsung bisa kerja. Kita harapkan para siswa SMA Kota Tebingtinggi dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Kedinasan,” harap Pj. Wali Kota.
Image untuk masuk Sekolah Kedinasan harus ada becking dan uang sogokan, itu adalah kisah masa lalu. Namun saat ini, hal itu tidak lagi diperlukan akan tetapi yang terpenting adalah ilmu dan kesiapan para siswa, sebut Pj. Wali Kota M. Dimiyahti.
Laporan : napit
