TAPSEL (MS) – Kematian Ododogo Giawa (28) warga Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan yang ditemukan tewas tergantung di kebun salak milik warga di Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Minggu (16/12/2018) lalu, penuh tanda tanya. Pasalnya, pihak keluarga menduga sebelum ditemukan meninggal, diduga Ododogo terlebih dahulu dianiaya.
Hal tersebut diungkapkan keluarga Ododogo Giawa, Sediyama Giawa (32) warga Kecamatan Sukabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (22/12) siang kepada wartawan. Dikatakannya, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihak keluarga di lokasi kejadian, tewasnya Ododogo tersebut berawal saat mobil minibus jurusan Padangsidimpuan-Sibolga berhenti di lokasi kejadian.
Saat itu, Ododogo yang keluar dari dalam mobil berjalan santai menuju kebun salak milik warga dari samping rumah warga. Ironisnya, tak berselang lama warga menemukannya tewas dengan cara gantung diri dengan menggunakan akar pohon.
“Pertamanya, kata warga ada jeritan dari dalam mobil itu. Makanya mobil itu berhenti. Disaat itulah, adik kami keluar dan berjalan santai lewat samping rumah warga. Tapi kemudian, dia ditemukan warga meninggal,” kenang Sediyama.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kecurigaan keluarga terjadi saat mayat tersebut dievakuasi ke kediaman. Dimana, saat itu di bagian kepalanya, ditemukan ada luka. Sedangkan di bagian kakinya, memar.
“Waktu sampai di rumah itulah kami heran. Kenapa ada luka di bagian kepalanya sama memar di bagian kakinya. Sementara itu, kami pun heran, kenapa setelah dia ditemukan tidak di bawa ke rumah sakit. Malah dibawa ke puskesmas ,” ungkapnya.
Bahkan, saat penyerahan mayat, kata Sediyama, pihak Polsek Batangtoru tidak menyerahkannya langsung kepada pihak keluarga melainkan menitipkannya kepada kepala lingkungan. Sesampainya di kepling, jasad tersebut diberikan kepada abang kandung Ododogo, Talizaro Giawa.
“Banyak keanehan yang kita lihat disini. Kita minta pihak kepolisian terbuka dalam kasus ini. Bahkan, kami pun sudah menyurati Kapolres Tapsel, Kapolda Sumut, dan Kapolri untuk segera mengungkap secara terang kematian adik kami,” tungkasnya.
Sebelumnya, Minggu (16/12/2018) lalu terjadi penikaman terhadap supir angkutan minibus, Amiruddi Harahap (32) warga Huta Koje, Desa Parsalakan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan yang dilakukan Ododogo Giawa saat mobil melintas di kawasan Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat. Kala itu, korban yang menerima 4 tikaman tersebut menghentikan laju kenderaannya.
Disaat itulah, Ododogo keluar dari dalam mobil dan menuju kebun salak milik warga. Sementara itu, korban penikaman dilarikan ke rumah sakit TNI, Kota Padangsidimpuan. Tak berselang lama, Ododogo pun ditemukan tewas tergantung di kebun salak milik warga.
Laporan : Iwan Sumadi