PADANGSIDIMPUAN (MS) – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Peduli Rakyat Indonesia (PMP-RI) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), geruduk kantor Walikota dan DPRD Kota Padangsidimpuan, Jum’at (18/1).
Pengunjukrasa mempertanyakan penggunaan anggaran di OPD Pemko Padangsidimpuan pada APBD TA 2017 yang dinilai terindikasi adanya korupsi.
Awalnya, massa dikomandoi koordinator aksi Muchtadin Ahmad Siregar dan kordinator lapangan Marhaninuddin Purba mendatangi kantor walikota sekira pukul 10.00 dan tertahan aparat kepolisian dari Polres dan personil Satpol PP Padangsidimpuan di pintu gerbang kantor walikota.
Dengan membentangkan spanduk dan poster para pengunjuk rasa menyampaikan orasi dengan menyebutkan agar Walikota Irsan Efendi Nasution SH jangan hanya fokus dengan program Jum’at bersih namun juga diminta fokus untuk membersihkan sistem pendidikan yang dijalankan Dinas Pendidikan yang dinilai beberapa tahun terakhir ini tidak ada kemajuan yang signifikan bahkan terkesan minim prestasi di bawah pimpinan Kadis HM Luthfi Siregar.
“Program kegiatan yang dilaksanakan Disdik kami curigai banyak yang diduga terindikasi tindak pidana korupsi dalam realisasinya,” terang Muchtadin.
Adapun anggaran Disdik terindikasi dugaan korupsi, realisasinya pada APBD Kota Padangsidimpuan TA 2017 diantaranya penyediaan peralatan rumah tangga sebesar Rp 409.600.000 dan yang terealisasi Rp 407.800.000 dan penyediaan jasa tenaga pendidik Rp 2.269.200.000, sedangkan terealisasi Rp 2.256.449.000 dan banyak lagi item lainnya.
Pada anggaran Sekretariat DPRD yang kami soroti terkait dengan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah sebesar Rp 4.713.842.000 dan terealisasi sebesar Rp 4.280.177.599 serta penyusunan laporan, rencana kinerja dan anggaran sebesar Rp710.880.000 dan terealisasi Rp526.023.411 serta lainnya.
Selanjutnya anggaran di pos Bappeda yang kami duga adanya korupsi peningkatan kemampuan teknis aparat perencana sebesar Rp330.000.000 dan terealisasi Rp316.358.000 serta penyusunan kebijakan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sebesar Rp 216.440.000 terealisasi Rp209.482.180,-dan banyak lagi item-item lainnya, paparnya.
Usai menyampaikan orasi namun tidak ada satupun pejabat Pemko Padangsidimpuan menyahutinya, massa PMP-RI melanjutkan aksinya ke kantor DPRD yang berseberangan dengan kantor Walikota di Jalan Sudirman.
Namun di DPRD para pengunjuk rasa juga merasa kecewa karena tidak ada satupun anggota maupun pimpinan DPRD yang masuk kantor, begitu juga Sekwan lagi mengikuti walikota dalam pelaksanaan Jum’at bersih.
Aparat Polres Padangsidimpuan dan personil Satpol PP tetap menjaga pengunjuk rasa untuk mengantisipasi terjadinya anarkis. Sekira pukul 11.45 massa PMP-RI Tabagsel membubarkan diri dengan tertib yang tetap dalam pengawalan dari aparat keamanan.
Lapiran : Iwan Sumadi