15 Gejala Corona Yang Telah Ditemukan , Termasuk Delirium

JAKARTA (MS) ‐ Infeksi virus corona atau Covid-19 memicu tubuh mengeluarkan banyak gejala. Kenali sejumlah gejala corona yang telah ditemukan sejauh ini.
Sejak pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, China, virus corona begitu mengundang perhatian masyarakat, utamanya kelompok ilmuwan. Para ilmuwan berbondong-bondong mempelajari virus baru tersebut, termasuk gejala yang ditimbulkan.

Sepanjang tahun ini, sejumlah studi terhadap pasien Covid-19 dilakukan. Hari demi hari, berbagai studi tersebut menemukan sejumlah gejala baru yang ditemukan dan muncul pada kebanyakan pasien.

Faktanya, infeksi SARS-CoV-2 memengaruhi orang dengan cara yang saling berbeda satu sama lain. Kebanyakan pasien mengalami gejala yang ringan dan pulih tanpa perawatan intensif. Beberapa bahkan tak sedikit pun mengalami gejala klinis.

Namun, pada beberapa kasus, utamanya pada orang dengan penyakit bawaan (komorbid), penyakit bisa mengembangkan gejala yang lebih berat dan memicu komplikasi yang lebih parah.

Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut gejala Covid-19 yang telah ditemukan sejauh ini.

Gejala paling umum, di antaranya:

1. Demam

2. Batuk kering

3. Kelelahan

Gejala yang tidak terlalu umum, di antaranya:

4. Nyeri otot

5. Sakit tenggorokan

6. Diare

7. Konjungtivitis atau peradangan pada mata

8. Sakit kepala

9. Kehilangan fungsi indera penciuman dan pengecap rasa

10. Ruam pada kulit atau perubahan warna jari tangan dan kaki

Gejala yang lebih berat atau serius, di antaranya:

11. Sesak napas

12. Nyeri dada

13. Kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak

Ilustrasi takut ilustrasi bingung (Wokandapix / Pixabay)Ilustrasi. Kebingungan parah seperti delirium jadi salah satu gejala infeksi virus corona (Covid-19). (Wokandapix / Pixabay)
Gejala terbaru yang ditemukan:

14. Delirium

Studi terbaru pada November lalu menemukan delirium sebagai salah satu gejala awal infeksi virus corona, khususnya pada kelompok lansia. Delirium merupakan gejala mental yang membuat penderitanya mengalami kebingungan parah dengan kesadaran yang berkurang.

“Delirium adalah keadaan kebingungan di mana seseorang merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah sedang bermimpi. Kita perlu waspada, karena seseorang yang menunjukkan tanda-tanda kebingungan mungkin merupakan indikasi infeksi,” ujar peneliti Javier Correa, dalam catatan studinya, mengutip EurekAlert.

Peneliti menduga virus corona juga turut memengaruhi sistem saraf pusat dan mengakibatkan perubahan neurokognitif seperti sakit kepala dan delirium. Hal ini disinyalir terjadi akibat kurangnya pasokan oksigen pada otak dan peradangan jaringan otak akibat badai sitokin yang dipicu oleh virus.

15. Sakit mata

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open Ophthalmology menemukan sakit mata sebagai salah satu indikator Covid-19 berbasis penglihatan yang paling signifikan.

Mengutip Science Daily, sekitar 18 persen orang yang terlibat dalam penelitian melaporkan fotofobia (sensitivitas cahaya) sebagai salah satu gejalanya.

Perlu dicatat, umumnya berbagai gejala ini muncul 5-6 hari setelah terinfeksi.

Segera datangi fasilitas layanan kesehatan jika Anda atau keluarga mengalami gejala corona yang serius. Bagi orang dengan gejala ringan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri. (CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed