JAKARTA (MS) – Tiga mahasiswa Malaysia tewas keracunan karbon monoksida (CO) saat tidur dalam mobil tanpa mematikan mesin. Saking fatalnya, gas CO bisa membunuh hanya dalam waktu satu jam.
Karbon monoksida (CO) adalah salah satu hasil buangan pembakaran mobil. Di banyak negara dunia, termasuk Indonesia, gas ini sering sekali jadi penyebab kematian.
Sepertiga kasus kematian akibat keracunan CO terjadi pada mereka yang tertidur, termasuk di dalam mobil tanpa mematikan mesin. CO dianggap sangat berbahaya lantara gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Yang membuat korban tak tahu kalau dia sebenarnya dalam ancaman maut.
Kerusakan dan kebocoran pada saluran pembuangan bisa menyebabkan CO masuk ke dalam kabin dan ini sering sekali tidak disadari oleh pengendara ataupun penumpang.
Ahli kimia dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Darfizzi Derawi, menyebut banyak orang tak menyadari kalau kadar CO pada udara di sekitarnya sudah sangat tinggi. Padahal hanya dalam waktu singkat gas ini sudah bisa mematikan. Terlebih dalam ruang tertutup seperti kabin mobil
“Itulah sebabnya jika seseorang tertidur dan menghirup gas ini dalam jumlah banyak di dalam mobil, itu bisa sangat fatal,” kata Darfizzi Derawi dikutip dari Malaymail.
Dilanjutkan Derawi, orang yang menghirup CO, maka gas tersebut akan menggantikan oksigen yang ada pada darah. CO tersebut kemudian tersebar ke berbagai organ tubuh dan dalam waktu singkat merusak fungsi organ tersebut.
Gejala Keracunan Karbon Monoksida
Meski tidak terlihat dan tidak berbau, serta tidak berasa, sebenarnya ada cara untuk menghindari kita jadi korban keracunan karbon monoksida. Salah satunya adalah memahami gejala yang timbul saat awal fase keracunan karbon monoksida.
Dikutip dari Harvard Medical School, ada beberapa gejala saat kita tercemar CO. Beberapa di antaranya adalah:
Sakit Kepala
Napas pendek
Kelelahan
Perasaan tidak enak
Pusing
Mengalami masalah/gangguan pengelihatan
Mual dan muntah
Sakit di dada
Detak jantung tak menentu
Penyebab Kebocoran Karbon Monoksida dalam Mobil
CO bisa masuk ke dalam kabin mobil karena ada kebocoran yang terjadi. Itu bisa juga disebabkan oleh kerusakan pada catalytic converter. Alat ini berfungsi mengubah karbon monoksida menjadi karbon dioksida.
Darfizzi Derawi menjelaskan kalau dalam posisi mobil berjalan kecil peluang gas CO masuk ke dalam kabin. Demi menghindari kejadian serupa, setiap pemilik kendaraan harus memastikan catalytic converter bekerja dalam kondisi baik.
“Semua mobil memiliki catalytic converter yang mengubah CO menjadi CO2. Tapi jika konverternya tidak bekerja dengan baik, itu artinya mobil mengeluarkan CO. Situasinya jadi berbahaya kalau mobil tidak bergerak karena CO bisa masuk ke dalam.”
“Tak benar kalau disebutkan tidur dalam mobil dalam kondisi mesin menyala bisa menyebabkan Anda keracunan CO. Itu hanya akan terjadi kalau ada kerusakan pada catalytic converter,” paparnya.(detikcom).