JAKARTA (MS) ‐ Rasa gemas kerap muncul tiap kali melihat jerawat di wajah. Sering kali tangan selalu ingin untuk memencet jerawat yang mengganggu. Ada beberapa cara memencet jerawat agar tetap aman untuk kulit.
Dengan memencetnya, orang-orang berharap agar jerawat segera pergi dan tidak meninggalkan rasa sakit yang terlalu lama. Namun, pada kenyataannya, sering kali memencet jerawat cenderung membawa dampak negatif untuk kulit.
“Jika [memencet jerawat] tidak dilakukan dengan benar, itu dapat memperburuk situasi,” ujar ahli dermatologi Tsippora Shainhouse, mengutip She Knows.
Saat jerawat dipencet, akan timbul rasa sakit dan pembuluh darah melebar sehingga menarik cairan serta sel darah putih ke area jerawat. Akibatnya, jerawat jadi lebih besar, merah, dan menonjol.
Jerawat yang pecah di bawah permukaan kulit akan memicu infeksi lokal dengan kemunculan kemerahan, bengkak, dan lunak selama berhari-hari. Selain itu, kondisi yang belum tentu higienis akan membuat bakteri lain masuk ke dalam jerawat dan menimbulkan infeksi sekunder.
Ada beberapa cara aman memencet jerawat yang bisa Anda perhatikan, seperti berikut.
1. Jenis jerawat yang bisa dipencet
Tidak semua jerawat bisa Anda pencet sembarangan. Jerawat yang layak dipencet hanya komedo putih kecil, komedo hitam, dan postulat yang merah dengan gumpalan putih di tengah.
Sedangkan jerawat yang merah tanpa gumpalan putih tidak boleh disentuh, apalagi dipencet. Jerawat seperti ini menandakan kotoran yang masuk ke dalam pori-pori.
2. Wajah dalam kondisi bersih
Penting untuk memastikan kulit wajah dan tangan dalam kondisi bersih demi meminimalkan penyebaran bakteri.
Shainhouse merekomendasikan untuk menyeka jerawat dengan alkohol khusus luka. Anda cukup menekan jerawat dengan dua jari atau menggunakan jarum yang sudah disterilisasi. Lalu gunakan dua kapas bersih untuk membersihkan tepu luar lesi dari nanah atau sisa sel kulit mati.
3. Pakai pelembap
Ahli dermatologi Paul Dean menyarankan untuk menggunakan pelembap tanpa kandungan minyak dan tidak menutup pori. Dia berkata, kulit harus tetap terjaga kelembapannya.
Kulit yang terluka pun akan memperoleh manfaat dari pelembap tambahan. Dean merekomendasikan penggunaan serum hyaluronic acid yang akan melembapkan tanpa ‘memberatkan’ kulit.
4. Beri obat totol jerawat
Setelah pelembap, aplikasikan obat totol jerawat. Dean berkata, sebaiknya pilih obat totol yang tidak abrasif dan menghidrasi, tapi bisa bekerja dengan cepat untuk menghilangkan kemerahan serta iritasi.
“Gunakan produk dengan kandungan green tea dan dipotassium glycyrrhizate atau molekul yang menenangkan dari licorice yang bisa meredakan kemerahan, mengurangi peradangan yang tampak,” imbuhnya.
5. Serahkan pada ahlinya
Untuk beberapa jenis jerawat yang tidak bisa dipencet, Anda disarankan untuk menyerahkan masalah tersebut pada ahlinya. Dokter akan mengambil langkah penanganan yang tepat dan mencegah penyebaran bakteri saat mengangkat jerawat.(CNN Indonesia). Cara Aman Memencet Jerawat Untuk Hindri Infeksi
JAKARTA (MS) ‐ Rasa gemas kerap muncul tiap kali melihat jerawat di wajah. Sering kali tangan selalu ingin untuk memencet jerawat yang mengganggu. Ada beberapa cara memencet jerawat agar tetap aman untuk kulit.
Dengan memencetnya, orang-orang berharap agar jerawat segera pergi dan tidak meninggalkan rasa sakit yang terlalu lama. Namun, pada kenyataannya, sering kali memencet jerawat cenderung membawa dampak negatif untuk kulit.
“Jika [memencet jerawat] tidak dilakukan dengan benar, itu dapat memperburuk situasi,” ujar ahli dermatologi Tsippora Shainhouse, mengutip She Knows.
Saat jerawat dipencet, akan timbul rasa sakit dan pembuluh darah melebar sehingga menarik cairan serta sel darah putih ke area jerawat. Akibatnya, jerawat jadi lebih besar, merah, dan menonjol.
Jerawat yang pecah di bawah permukaan kulit akan memicu infeksi lokal dengan kemunculan kemerahan, bengkak, dan lunak selama berhari-hari. Selain itu, kondisi yang belum tentu higienis akan membuat bakteri lain masuk ke dalam jerawat dan menimbulkan infeksi sekunder.
Ada beberapa cara aman memencet jerawat yang bisa Anda perhatikan, seperti berikut.
1. Jenis jerawat yang bisa dipencet
Tidak semua jerawat bisa Anda pencet sembarangan. Jerawat yang layak dipencet hanya komedo putih kecil, komedo hitam, dan postulat yang merah dengan gumpalan putih di tengah.
Sedangkan jerawat yang merah tanpa gumpalan putih tidak boleh disentuh, apalagi dipencet. Jerawat seperti ini menandakan kotoran yang masuk ke dalam pori-pori.
2. Wajah dalam kondisi bersih
Penting untuk memastikan kulit wajah dan tangan dalam kondisi bersih demi meminimalkan penyebaran bakteri.
Shainhouse merekomendasikan untuk menyeka jerawat dengan alkohol khusus luka. Anda cukup menekan jerawat dengan dua jari atau menggunakan jarum yang sudah disterilisasi. Lalu gunakan dua kapas bersih untuk membersihkan tepu luar lesi dari nanah atau sisa sel kulit mati.
3. Pakai pelembap
Ahli dermatologi Paul Dean menyarankan untuk menggunakan pelembap tanpa kandungan minyak dan tidak menutup pori. Dia berkata, kulit harus tetap terjaga kelembapannya.
Kulit yang terluka pun akan memperoleh manfaat dari pelembap tambahan. Dean merekomendasikan penggunaan serum hyaluronic acid yang akan melembapkan tanpa ‘memberatkan’ kulit.
4. Beri obat totol jerawat
Setelah pelembap, aplikasikan obat totol jerawat. Dean berkata, sebaiknya pilih obat totol yang tidak abrasif dan menghidrasi, tapi bisa bekerja dengan cepat untuk menghilangkan kemerahan serta iritasi.
“Gunakan produk dengan kandungan green tea dan dipotassium glycyrrhizate atau molekul yang menenangkan dari licorice yang bisa meredakan kemerahan, mengurangi peradangan yang tampak,” imbuhnya.
5. Serahkan pada ahlinya
Untuk beberapa jenis jerawat yang tidak bisa dipencet, Anda disarankan untuk menyerahkan masalah tersebut pada ahlinya. Dokter akan mengambil langkah penanganan yang tepat dan mencegah penyebaran bakteri saat mengangkat jerawat.(CNN Indonesia).