5 Tanda Anda Butuh Bantuan Psikolog

JAKARTA (MS) ‐ Setiap orang pasti akan mengalami periode stres, kesedihan, dan menghadapi konflik dalam hidup. Jika dibiarkan, stres dan kesedihan bisa berujung gangguan mental.

Sering kali, dibutuhkan bantuan profesional, atau dalam hal ini seorang psikolog, dalam mengatasi berbagai masalah dalam hidup. Kehadiran psikolog diperlukan agar Anda dapat mengatasi masalah dengan cepat tanpa harus terlarut dalam kesedihan.

“Semakin awal seseorang mendapatkan bantuan, semakin mudah untuk mengatasi masalah,” ujar psikolog Daniel J Reidenberg, mengutip Huffington Post.

Sayang, hingga saat ini banyak orang masih takut untuk mendatangi psikolog. Orang beranggapan bahwa hanya mereka dengan gangguan jiwa yang parah-lah yang membutuhkan bantuan psikolog. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

Psikolog dibutuhkan oleh siapa pun yang ingin menyelesaikan masalahnya. Ada beberapa tanda yang jadi indikator bahwa sudah waktunya bagi Anda untuk mempertimbangkan berkonsultasi dengan psikolog.

1. Kecemasan yang terasa intens
Saat dihadapkan pada sebuah masalah, seseorang akan secara alami membayangkan risiko terburuk yang mungkin terjadi ke depan. Bentuk kecemasan yang intens ini menjadi tanda bahwa Anda membutuhkan bantuan psikolog.

Psikolog Mary Alvord mengatakan bahwa kecemasan yang sangat intens dapat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda dan menyebabkan serangan panik. Seseorang juga akan sangat mungkin untuk menghindari banyak hal atau menjauh dari orang lain.

“Jika hidup Anda semakin terbatas karena Anda sering menghindar, mungkin ini lah saat untuk mendatangi psikolog,” ujar Alvord.

2. Mengalami gangguan-gangguan fisik yang tak bisa dijelaskan
Stres tak hanya berdampak pada kesehatan mental, tapi juga secara fisik. Penelitian menegaskan bahwa stres dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai gejala fisik.

Stres berlebih bisa menimbulkan beberapa gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, gangguan pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Selain itu, nyeri otot yang muncul secara tiba-tiba (atau muncul tidak setelah berolahraga) dan sakit leher dapat menjadi tanda stres atau adanya tekanan emosional.

Ilustrasi Stres BekerjaIlustrasi. Berkonsultasi ke psikolog masih dianggap tabu bagi sebagian orang. (condesign/Pixabay)

3. Mengonsumsi obat-obatan
Jika Anda menemukan diri Anda lebih sering mengonsumsi alkohol atau obat-obatan, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda menginginkan agar semuanya cepat berlalu.3. Keinginan untuk menggunakan obat-obatan

Tak hanya obat-obatan atau minuman beralkohol, stres juga dapat diluapkan melalui makanan. Reidenberg mengatakan bahwa perubahan nafsu makan bisa menjadi tanda stres.

“Baik itu makan berlebihan atau tidak ingin makan menjadi tanda bahwa seseorang sedang menghadapi stres dan membutuhkan pertolongan,” kata Reidenberg.

4. Produktivitas kerja menurun
Perubahan kinerja sering terjadi pada mereka yang sedang menghadapi masalah. Stres mengakibatkan konsentrasi dan fokus yang menurun.

“Saat stres, seseorang mungkin akan merasa terputus dari pekerjaannya,” kata Reidenberg.

5. Tak lagi menyukai hal-hal yang sebelumnya disukai
Sering kali rasa stres menghilangkan gairah Anda terhadap hal-hal yang sebelumnya selalu membuat Anda gembira. Keseruan dalam pertemanan dan hobi barangkali membuat Anda tak tertarik lagi.

“Saat kecewa, Anda akan merasa seperti tak memiliki tujuan. Anda juga tak bisa merasakan perasaan bahagia,” kata Reidenberg. Menemui psikolog dapat membantu mengembalikan gairah Anda terhadap banyak hal.(CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed