“Saya cukup satu menit saja. Jadi saya akan lanjutkan bahwa di atas segala kekuasaan manusia itu kekuasan Allah. Jadi kalau jor-joran uang kita kalah, jor-joran ugal-ugalan kita kalah,” kata Amien saat berpidato, di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
Karena kekurangan-kekurangan tersebut, Amien mengajak umat Islam menyempatkan untuk berdoa sehabis salat. Ia meminta untuk berdoa konsisten sampai saat pencoblosan pada 17 April 2019.
“Karena itu saya mohon saudaraku yang beragam Islam kalau salat sisakan dua menit, sejak nanti sampai 17 April. Doanya, ‘ya Allah mudah-mudahan engkau berikan kepada bangsa Indonesia pemimpin yang ramah ke rakyat, yang dapat melakukan perubahan,'” terang Amin sambil mencotohkan kalimat doa.
“Kalau kalian semua bersedia 17 April kita bisa syukuran bersama. Hanya itu di atas segalanya ada kekuatan langit yang nggak bisa direkayasa,” imbuhnya.
Selain Amien, sejumlah elite partai pengusung Prabowo-Sandiaga juga hadir di Konferensi Nasional Gerindra. Ada Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan Waketum Partai Demokrat Syarif Hasan. Turut hadir pula Gubernur DKI Anies Baswedan.
Mustafa misalnya, saat berpidato politik dia menyinggung aksi 212. Dia mengatakan, jika Prabowo-Sandiaga terpilih, aksi 212 bisa digelar di halaman Istana.
“Maukah kita semua, 212 tahun depan berkumpulnya di halaman Istana? Siap? Siap, allahu akbar,” kata Mustafa.
“Tentunya kita harus menangkan dulu Prabowo-Sandi nomor urut 02 supaya kita mendapat izin bukan hanya di Monas tapi juga di halaman Istana,” jelasnya. (dct)