JAKARTA (MS) — Kementerian Kesehatan(Kemenkes) mencatat kasus positif varian Delta di Indonesia mencapai 160 kasus. Total kasus tersebut terdeteksi dari proses whole genome sequencing(WGS) per 20 Juni 2021.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari sebelumnya. Pada 6 Juni 2021, Kemenkes mencatat jumlah varian Delta sebanyak 31 kasus dan hanya tersebar di lima Provinsi.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Litbang Kemenkes, varian Delta per 20 Juni ditemukan di sembilan Provinsi di Indonesia.
Berikut data persebaran mutasi virus Covid-19 varian Delta:
1. Sumatera Selatan 3 kasus
2. Banten 2 kasus
3. DKI Jakarta 57 kasus
4. Jawa Barat 1 kasus
5. Jawa Tengah 80 Kasus
6. Jawa Timur 10 Kasus
7. Kalimantan Tengah 3 kasus
8. Kalimantan Timur 3 kasus
9. Gorontalo 1 kasus.
Virus corona varian Delta atau SARS-CoV.2 B.1.617.2 merupakan mutasi dari Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617). Virus tersebut pertama kali terdeteksi di India pada akhir 2020 dan resmi dinamakan varian Delta oleh World Health Organization (WHO) pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC).
Selain varian B.1.617.2 Delta, Kemenkes juga mencatat persebaran varian VOC yang lain yaitu varian Alpha (B.1.1.7) dan Beta (B.1.351).
Berikut data persebaran mutasi virus Covid-19 varian Alfa di beberapa daerah, Sumatera Utara (2 kasus), Riau (1), Kepri (1), Sumatera Selatan (1), DKI Jakarta (33), Jawa Barat (2), Jawa Timur (2), Jawa Tengah (1), Kalimantan Selatan (1).
Sementara, sebaran kasus mutasi varian Beta di beberapa daerah di antaranya; DKI Jakarta (4 kasus), Jawa Timur (1), Bali (1).(CNN Indonesia).