Ruangan berukuran 5 x 12,5 meter tersebut kini sudah menjadi arang. Petugas memadamkannya selama lebih dari 30 menit.
Seorang pegawai Dinas Perpustakaan, Lastini (46), menjelaskan kebakaran di ruang Depo Arsip Musnah dan Ruang Restorasi diketahui sekitar pukul 16.00 WIB. Warga setempat yang pertama kali mengetahui kejadian ini.
“Pertama kali yang tahu warga, terus warga beri tahu kami. Kalau kami tahu-tahunya (ruang depo arsip musnah) sudah terbakar, apinya sudah besar,” jelas Lastini kepada detikcom di lokasi kejadian, Senin (17/12/2018).
Mengetahui kejadian tersebut, petugas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan langsung menghubungi Damkar Kota Yogyakarta. Beberapa saat kemudian petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
“Tadi kami menerjunkan empat damkar, ditambah dari UGM satu damkar. Jadi total ada lima damkar. Pemadaman api selesai 30 menit, tapi memang tidak bisa kita selamatkan arsipnya,” ujarnya kepada detikcom di lokasi.
Penyebab kebakaran, lanjut Agus, yakni dikarenakan korsleting listrik. Pihaknya memastikan peristiwa ini adalah murni bencana, dan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak tertentu.
“Ini kejadian murni karena korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa maupun luka. Untuk kerugian kita masih mendata, yang tahu detail pastinya teman-teman arsip (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan),” katanya.
Hingga kini petugas damkar masih melakukan pendinginan dengan menyemprotkan air di beberapa titik lokasi kebakaran. Bagian atas bangunan yang terbuat dari kayu, hampir semuanya hangus dan ludes terbakar. (dct)