JAKARTA (MS) – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi-PT), menggelar Rakernas, dengan menargetkan satu juta wirausaha pemula mandiri. Sesuai cita-cita Hipmi menciptakan anak muda yang nasionalis dan membangun bangsa dan negara.
Ketua Umum BPP Hipmi, Bahlil Lahadalia kepada Singgalang di Jakarta mengatakan, Hipmi akan menciptakan pengusaha-pengusaha pemula melalui program-program yang sudah kami rancang dengan memaksimalkan pengurus di setiap daerah.
Program satu juta wirausaha ini telah dimulai sejak 2015 lalu. Hingga tahun ini realisasinya telah mencapai sekitar 300 ribu orang.
“Kami yakin pada 2019 mendatang akan meningkat signifikan, karena mendapat banyak dukungan,” katanya.
Hipmi juga telah melakukan sosialisasi dan pelatihan wirausaha sekitar 1.000 mahasiswa per kampus dari 37 wilayah. Program ini sangat efektif untuk mendorong inkubator bisnis. Hal ini mahasiswa selsin diberi materi juga dibimbing langsung dalam menciptakan produk. Dengan bimbingan tersebut mahasiswa mampu melakukan inovasi dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Pada Rakernas tahun ini, HIPMI-PT menandatangani perjanjian MoU dengan LPDB untuk memberikan kemudahan dalam pembiayaan bisnis. Anggota HIPMI dapat mengajukan proposal permintaan pembiayaan bisnis dengan rekomendasi dari HIPMI pusat, yang disesuai dengan potensi bisnisnya.
Untuk pembiayaan, melibatkan sejumlah Kementerian seperti Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, hingga Kementerian Keuangan. Pembiayaan usaha dapat melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang memiliki program khusus untuk pebisnis pemula.
Disampaikan oleh Airlangga Hartanto, Kementeri Perindustrian, mendukung kepada HIPMI-PT dalam menciptakan satu juta pengusaha. Pemerintah siap memfasilitasi pelatihan dan pembiayaan wirausaha generasi muda HIPMI. Pemerintah juga berkomitmen untuk menciptakan lebih dari 4.000 UKM baru pada 2018.
“Dari Mahasiswa Indonesia ada sekitar 57 juta orang, 57% menjadi karyawan dan pegawai negeri sipil, hanya empat persen yang jadi entrepreneur dan sisanya masuk LSM,” katanya.
Untuk itu, pemerintah fokus pada pembentukan wirausahawan dengan membuat lingkungan yang kondusif agar mereka bertumbuh. Khususnya fokus kepada lima sektor usaha, yakni sektor makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia.
Sementara, Ketua MPR, Zulkifli Hasan yang juga ikut hadir dalam acara Rakernas memberikan semangat kepada para pengusaha pemula muda tanah air untuk terus meningkatkan inovasi-inovasi, salah satunya dengan merubah mindset. Kalau ingin berbisnis itu ubah mindset dulu, untuk bisa mandiri, berani beda dengan orang lain.
Untuk menciptakan pengusaha itu tidak gampang, namun hal ini bisa dimulai dari sikap pada generasi mudanya. Para pemuda harus berani menjalani roda kehidupan yang kian berkembang.