Seperti dilansir AFP, Senin (17/12/2018), ledakan yang terjadi pada Senin (17/12) dini hari, sekitar pukul 02.30 waktu setempat, ini dilaporkan berasal dari sebuah bom rakitan. Sekitar 45 menit sebelumnya, panggilan telepon anonim soal ancaman bom diterima oleh jaringan televisi Yunani lainnya.
Kepolisian setempat menyebut bom itu diletakkan di dekat salah satu sisi pagar kantor Skai. Ledakan itu memicu kerusakan cukup parah pada gedung dan kaca jendela gedung yang menjadi kantor radio dan televisi Skai.
Usai ledakan terjadi, kepolisian mengisolasi area sekitar kantor radio dan televisi Skai yang terletak di kawasan Neo Phaliro, pinggiran Athena. Semua orang yang ada di dalam gedung yang dilanda ledakan telah dievakuasi.
Dalam pernyataannya, pihak Skai menyebut ledakan itu menyebabakan ‘kerusakan besar’ pada gedung yang menjadi kantor mereka. Skai terang-terangan menyebut ledakan ini sebagai ‘serangan teroris’.
“Serangan teroris tidak akan mengecilkan hati kami,” tegas Skai dalam pernyataannya.
Skai juga menuduh pemerintah gagal dalam melindungi media, sembari menekankan bahwa ancaman terhadap stasiun televisi ini telah terjadi berulang kali.
Kepolisian antiteroris tengah menyelidiki secara menyeluruh insiden ini. Untuk sementara penyelidikan fokus pada kelompok-kelompok ekstremis Yunani.
Diketahui bahwa berbagai serangan terhadap badan-badan penyiaran, perusahaan publik atau kedutaan-kedutaan di Yunani mencuat dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas setempat menyalahkan kelompok-kelompok anarkis atau sayap jauh atas ancaman-ancaman itu.
Koalisi pemerintah Yunani yang dipimpin Perdana Menteri Alexis Tsipras mengecam ledakan ini dengan menyebutnya sebagai ‘serangan pada demokrasi’. Menteri Perlindungan Sipil, Olga Gerovassili, telah mendatangi langsung lokasi ledakan. (dct)
