JAKARTA (MS) – Selama dua bulan masa kampanye, elektabilitas capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin relatif tak bergerak signifikan. Ma’ruf meyakini 1.000 persen elektabilitasnya bersama Jokowi akan segera naik.
“Sangat sangat yakin. 1000 persen (yakin),” ujar Ma’ruf kepada wartawan di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/12/2018).
Untuk mendongkrak elektabilitas, Ma’ruf akan berkampanye secara efektif ke daerah-daerah mulai Januari 2019. Namun secara informal, Ma’ruf sudah berkomunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat jauh sebelum maju Pilpres 2019.
“Silaturahmi sudah sering. Formalnya Januari, tapi komunikasi sudah jalan. Apalagi saya komunikasi dengan mereka sudah sejak sebelum cawapres. Jadi mereka sudah paham. Start kampanyenya saja tapi komunikasi sudah bertahun. Optimis elektabilitas naik,” sebutnya.
Selain itu, Ma’ruf mengusung program ‘Gus Iwan’ yang mengusung pengembangan kewirausahaan. Gus Iwan merupakan kepanjangan dari ‘Santri Bagus Pinter Ngaji Usahawan’ yang bertujuan memberdayakan para santri dan pesantren untuk membangun usaha.
“Kita ingin mendorong santri usahawan itu. Ketika punya ilmu agama yang cukup, dibekali dengan pendidikan vokasi dan usaha kecil, punya koperasi, punya usaha, kerja sama dan usaha bersama, melakukan kemitraan, membuka kedai untuk rakyat kecil. Sudah mulai dikembangkan. Pesantren juga bekerja sama dengan petani. Bekerja sama dengan masyarakat,” ujar Ma’ruf.
Sebelumnya diberitakan, survei yang dilakukan LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf pada November 2018 mencapai 53,2%, unggul di atas pasangan Prabowo-Sandi di angka 31,2%. Sementara itu, 15,6% responden tidak menjawab.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf menganggap wajar hasil survei LSI Denny JA tersebut. Menurutnya, puncak elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres akan terlihat mulai bulan Januari dan puncaknya pada bulan April 2019.
“Karena waktunya masih panjang jadi pergerakan dukungan itu belum terlalu bersemangat. Bisa jadi nanti tanda-tanda elektabilitas itu mulai kelihatan di bulan-bulan Januari, akhir Februari, Maret puncak-puncak (elektabilitas pasangan capres-cawapres) gitu, sama akhir April,” kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding kepada detikcom, Kamis (6/12). (dct)