Mengenal Sosok Martua Sitorus, Orang Terkaya ke-7 di Indonesia Asal Pematangsiantar

NASIONAL39 views
Mengenal Sosok Martua Sitorus, Orang Tekaya ke-7 di Indonesia Asal Pematangsiantar. finansialku.com ©2021 Merdeka.com

JAKARTA (MS) – Martua Sitorus, yang bernama asli Tho Seng Hap, alias A Hok, adalah sosok sederhana yang berhasil menjadi orang terkaya nomor 7 Indonesia versi Forbes pada tahun 2020 lalu.

Tak heran jika sosok kelahiran Pematangsiantar, Sumatra Utara tersebut masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia, ternyata Ia merupakan pengusaha yang sering dijuluki sebagai ‘Raja Sawit’-nya Indonesia.

Martua merupakan pendiri perusahaan sawit terbesar di Tanah Air, yakni Wilmar Internasional. Perusahaan ini berbasis di Singapura dengan 48 perusahaan yang berbeda, di mana salah satu perusahaannya itu adalah PT Multimas Nabati Asahan yang memproduksi minyak goreng dengan merek dagang Sania.

Sejak kecil, Martua dikenal sebagai anak yang memiliki tekad yang besar dan kuat seperti baja. Ia sudah memperlihatkan kerja kerasnya sejak Ia kecil. Ia bahkan kerja keras mati-matian demi bisa menyelesaikan pendidikannya hingga bangku perkuliahan.

Melansir dari laman finansialku, kini Ia berhasil menjadi salah satu orang dengan kekayaan terbanyak di Indonesia, yakni senilai USD1.8 miliar atau setara dengan Rp28,8 triliun.

Kerja Keras sejak Kecil

Sejak kecil, Martua sudah ditempa oleh kehidupan yang keras. Ia harus bekerja demi membantu keluarganya dan untuk membiayai pendidikannya. Demi menambah pendapatan keluarga, Ia saat itu berjualan udang dan menjadi loper koran di Pematangsiantar, tempat kelahirannya.

Meski harus ditempa oleh kerasnya hidup sejak kecil, namun berkat kegigihannya itu, Martua berhasil menamatkan bangku kuliahnya di Universitas HKBP Nomensen, Kota Medan.

Usai menyelesaikan kuliahnya, Ia sempat berdagang kecil-kecilan di Kota Medan. Momen itu lah yang mempertemukan Martua dengan seorang pengusaha asal Malaysia, Kuok Khoon Hong, yang kemudian menjadi rekan bisnisnya yang membantu membuat usahanya menjadi raksasa.

Pertemuannya dengan Kuok Khoon Hong atau yang biasa disapa William itu membuat Martua mendapat ide bisnis yang kemudian menjadikannya pengusaha besar seperti sekarang, yakni usaha kelapa sawit pada tahun 1991.

Pendiri Perusahaan Sawit Wilmar Internasional

Bekerja sama dengan William, Martua mendirikan sebuah perusahaan sawit yang diberi nama Wilmar Internasional. Nama itu merupakan gabungan dari nama depan mereka William dan Martua, “Wil-Mar”.

Saat pertama berdiri, perusahaan milik Martua ini memiliki modal awal 7.100 hektar kebun kelapa sawit. Kemudian bersama William, Ia mengelola bisnis tersebut dengan sangat baik dengan fokus pada bisnis hasil perkebunan kelapa sawit. Perusahaan miliknya itu bahkan mampu membangun pabrik sendiri untuk memproduksi minyak kelapa sawit.

Keahlian Martua dalam bidang bisnis ternyata tak bisa diragukan, hal itu terbukti pada krisis moneter di tahun 1997, di mana perusahaan Wilmar Internasional tetap tegak berdiri di tengah tumbangnya berbagai perusahaan besar yang kala itu gulung tikar dan tak jarang yang menjual kepemilikannya.

Pemilik Perusahaan dengan Untung Miliaran Dollar

Perusahaan Wilmar Internasional milik Martua bisa meraup keuntungan hingga miliaran dollar per tahunnya. Diperkirakan perusahaan raksasa ini telah memiliki total aset sebesar USD1,6 miliar dengan total pendapatan USD4,7 miliar dan laba bersih USD58 juta di tahun 2005.

Tak puas dengan kesuksesannya, Martua bahkan kembali mendirikan usaha lainnya yaitu pada bidang hilirisasi atau produk turunan yang memiliki nilai yang lebih tinggi.

Berbagai jenis usaha bisnis yang berhasil ia kembangkan di antaranya adalah penyulingan minyak goreng, pengepakan dan penjualan, lemak khusus, oleokimia, produk biodiesel serta pengolahan biji-bijian.

Tak hanya di bidang agrobisnis, Martua ternyata juga aktif dalam bisnis kesehatan. Pada 12 Desember 2021 silam, Ia membangun rumah sakit dengan nama Murni Teguh Memorial Hospital, yang merupakan salah satu persembahan yang Ia berikan untuk ibunya, Murni Teguh.(Merdeka.com).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed