Bisnis Tanaman Hias Melonjak dan Rambah Marketplace

Nusantara, RAGAM64 views
Jualan Online Tanaman Hias – Karanganyar Toko Rindang Ijo di Karanganyar Foto: (Istimewa)

KARANGANYAR (MS) – Bisnis tanaman hias melonjak di saat pandemi Corona. Marketplace jadi andalan untuk memperluas usaha.

Tanaman hias menjadi salah satu komoditas yang justru mengalami lonjakan permintaan di masa pandemi virus COVID-19. Para pengusaha tanaman hias pun ramai-ramai menangkap peluang ini dengan berkebun digital, memindahkan dagangan mereka ke pasar online.

Kirana Flowers di Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar menjadi salah lapak tanaman hias yang fokus berjualan tanaman hias melalui daring. Meski sudah mulai merambah jualan online sejak tiga tahun lalu, toko ini mulai memetik hasilnya saat pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia.

“Terutama awal-awal pandemi, hampir sama sekali tidak ada pembeli yang datang. Ditambah lagi akses masuk ke desa kami memang sempat ditutup karena waktu itu sedang marak-maraknya lockdown kampung,” ujar owner Kirana Flowers, Sri Kirana (35), saat dihubungi detikcom pekan lalu.

Tak disangka, di saat pesanan secara offline nyaris tidak ada, rejeki justru datang secara daring. Pesanan online pun berdatangan seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk menanam tanaman hias.

“Kalau dibandingkan, di masa pandemi ini ada lonjakan hingga 100 persen dibandingkan hari biasa sebelum pandemi. Lonjakan itu mulai dirasakan awal Juni lalu,” papar Sri.

Sri mengaku banyak mengandalkan bisnis jualan online-nya pada Instagram. Meski membuka lapak di berbagai marketplace, Instagram menjadi lahan yang paling banyak diakses pembelinya.

“Saya terbiasa menanyakan ke pelanggan kalau mereka menghubungi saya. Mayoritas mereka tahu Kirana Flowers dari Instagram,” imbuhnya.

Lonjakan pembeli berarti lonjakan omzet. Tak main-main, di masa pandemi ini Sri mengaku bisa meraup omzet hingga Rp 30 juta per bulan. Jika dihitung jumlah tanaman yang terjual, Kirana Flowers mampu menjual tak kurang dari 3.000 batang tanaman hias setiap bulan.

“Apalagi sekarang wisatawan sudah mulai berdatangan, sehingga penjualan offline pun berangsur pulih,” tuturnya.

Sri melanjutkan, dari berbagai tanaman hias yang disediakan di tokonya, tanaman jenis Janda Bolong menjadi primadona. Disusul jenis aglonema dan aneka Monstera yang menjadi buruan para pecinta tanaman hias.

“Yang laris jenis Monstera Variegata, Monstera King dan Aglonema Pride of Sumatera. Tapi yang paling hits tetap Janda Bolong,” tukasnya.

Bisa Jualan ke Seluruh Indonesia
Selain kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar juga memiliki sentra tanaman hias di wilayah Kemuning. Lonjakan permintaan juga dirasakan oleh penjual tanaman hias di wilayah tersebut.

Salah satu toko tanaman hias yang mengandalkan lapak online untuk menawarkan dagangannya adalah toko Rindang Ijo, yang terletak di Dukuh Sayuran, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso. Pemilik toko, Dwi Laksono (41), merasakan peningkatan omzet hingga 50 persen terutama di masa pandemi ini.

“Ada peningkatan sekitar 50 persen dibandingkan hari biasa. Kalau saya pakainya Facebook. Saya tawarkan melalui grup-grup tanaman hias di Facebook. Karena banyak permintaan lain, ini saya mulai merambah marketplace lain seperti Shopee dan Instagram,” ujarnya.

Dwi mengatakan, lapak tanaman hiasnya memiliki spesialisasi di jenis tanaman Anthurium. Dirinya mengaku memiliki ribuan batang bibit tanaman Anthurium berbagai jenis.

“Yang paling diminati adalah Anthurium Jemani Kobtik, Mangkuk dan Cobra. Sehari saya bisa jual 10 hingga 15 batang,” terangnya.

Omzet bulanan toko tanaman hiasnya, lanjut Dwi, kini mencapai Rp 30 juta per bulan. Sementara pelanggannya pun merambah hingga ke luar Jawa.

“Kalau online hampir seluruh kota sudah pernah pesan ke saya. Paling jauh ada yang dari Palembang, Jambi dan Kalimantan,” pungkasnya. (detikcom).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed