Kisah Perempuan Bernama O, Nama Terpendek di Payakumbuh

Nusantara, RAGAM25 views

JAKARTA (MS) ‐ Banyak orang Indonesia yang punya nama unik. Namun seorang perempuan di Payakumbuh, Sumatera Barat memiliki nama terpendek yaitu O.

Perempuan bernama O ini mengaku bahwa gara-gara namanya itu. Pengacara O yang saat ini telah berumur 56 tahun sempat menjadi bahan olok-olok oleh teman sebaya ketika masih duduk di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Nama dengan satu huruf ini disebut menjadi bahan olok-olok teman sebayanya saat masih SD dan SMP.

“Waktu masih kecil, saat masih di SD memang jadi beban karena sering diolok-olok sama teman-teman. Saya merasa nyaman nya baru setelah di SMA,” kata mantan komisioner Panwaslu Limapuluh Kota itu dikutip dari Antara.

Saat SMP, O juga pernah disarankan untuk mengganti namanya. Namun dia tak mau menggantinya.

“Pada saat SMA itu kan guru setiap mata pelajaran, kan beda-beda, pada awalnya guru yang melihat daftar hadir, menyangka O itu bukan nama, tapi nol sehingga kalaupun saya tidak hadir dalam kelas, nama saya tetap diberi ceklis, meskipun itu tidak lama,” ujarnya.

Setelah tamat SMA dan hingga sekarang berprofesi sebagai pengacara, O mengaku mulai menikmati namanya yang unik.

“Saya bangga punya nama O. Apalagi, kata papa dan mama sebelum mereka meninggal, nama itu warisan paling abadi diberikan orang tua yang tidak akan pernah hilang,” kata dia.

O kembali mengenang perihal asal usul namanya itu. Nama O merupakan ide dari ayahnya, Djainun yang terinspirasi saat membaca majalah tentang warga India dan Prancis, punya nama terpanjang dan terpendek sedunia. Mereka tercatat dalam The Guinness Book of World Records.

Sejak saat itu Djainun berniat untuk memberikan nama yang bisa mengalahkan kedua nama dalam The Guinness Book of World Records.

“Orang tak akan bisa membuat nama yang lebih pendek dari itu, itu kata papa. Ternyata, papa benar dan setelah ditelusuri nama-nama pendek di dunia. Memang, nama saya, termasuk yang paling pendek,” kata dia.

Ia menyebutkan bahwa satu-satunya adik kandungnya yang meninggal 11 November 2017 juga memiliki nama yang pendek, yakni Z.

“Kalau Z saat diucapkan kan kesannya masih bisa tiga huruf, bisa Zed atau Zet. Kalau nama saya, kan tidak bisa ditambah. Sekali dilafazkan O, penulisannya tetap O,” ujarnya. (CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed