PEKANBARU (MS) – Pemerintah Kota Pekanbaru telah membagikan paket sembako kepada 30.000 masyarakat Pekanbaru untuk tahap kedua pasca ditetapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun kenyataan pahit harus diterima, paket sembako yang diberikan Pemko Pekanbaru tidak sesuai dengan harga Sembako yang dijanjikan Walikota Pekanbaru, yakni sebesar Rp 250.000 / paket. Diperkirakan harga Sembako per paket yang dibagikan kepada masyarakat sekitar Rp160.000.
Bagi warga, bantuan sembako berapa pun jumlahnya sangat berharga saat pendemi Virus Corona atau Covid-19. Namun tidak bagi Doni Ginting, warga Kel. Padang Bulan, Kec. Senapelan, Pekanbaru.
Doni Ginting kepada Wartawan, Jumat (15/5) mengatakan, dia mengembalikan bantuan sembako dari Pemerintah Kota Pekanbaru yang merupakan kompensasi dari penerapan PSBB. Bukan karena sombong, Doni mengembalikannya sebagai pelajaran bagi walkota maupun instansi terkait.
“Isi paket yang saya terima kemarin berupa berisi beras merk ‘Beras Kita’ cap BUMN 5 kg, kemudian minyak curah merk ‘kuwali’, sarden kaleng kecil merk ‘ABC’ 6 kaleng, dan intermie satu kardus isi 40 itu tak sampai Rp200 ribu.’’Ini saya total-total Rp160 ribu, sisanya kemana ?, ’’ ucapnya.
Kedepannya, Doni berharap pemerintah tidak menyebut nilai bantuan sembako. Doni juga berharap pemerintah tidak terlalu menggembar – gemborkan bantuan karena bisa mengecewakan jika tidak sesuai harga yang disebutkan.
Sementara itu, Lurah Padang Bulan Zulfahmi membenarkan adanya pengembalian sembako ini.
Dia menyebut hal ini merupakan hak warga karena pihaknya hanya menyalurkan.
Terkait nilai yang tak sesuai seperti yang dikatakan walikota, Zulfahmi tidak mau berkomentar. Dia menyebut penyaluran bantuan PSBB Pekanbaru sesuai dengan data dari RT dan RW.
Laporan : Airlines
