BANDUNG (mimbarsumut.com) – Aliansi Rakyat Peduli Pemilu Bersih, Jujur, dan Adil Kabupaten Bandung gelar demo untuk menyampaikan aspirasi mereka melalui aksi damai di alun – alun Soreang dan menggeruduk kantor Bawaslu Kabupaten Bandung pada Senin (02/12/2024). Demo tersebut melibatkan ratusan peserta yang sebagian besar terdiri emak-emak.
Dalam aksi tersebut, dengan tegas mereka menuntut agar penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Bandung 2024 lebih adil, transparan, dan bebas dari pelanggaran. Mereka menggugat Pilkada dan menyampaikan tiga tuntutan utama untuk mendesak Bawaslu mengambil langkah nyata terkait dugaan pelanggaran.
Merekapun menegaskan, terjadi pelanggaran tersebut dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Mereka mengajukan tuntutan pertama, meminta agar penyelenggara Pemilu membuka mata dan telinga terhadap laporan dugaan pelanggaran. Mereka juga berharap Bawaslu dapat segera menerima, mendengar, serta mengoordinasikan laporan tersebut tanpa menunda waktu. Kedua, terdapat tekanan perlunya penyelidikan menyeluruh terhadap semua dugaan pelanggaran yang memenuhi kategori serius tersebut. Ketiga, mendesak agar pasangan calon yang terbukti melanggar aturan diberikan sanksi hukum yang tegas sesuai ketentuan undang-undang.
Usai melakukan orasi di depan kantor Bawaslu, tujuh orang perwakilan diterima untuk menyampaikan tuntutan mereka langsung kepada jajaran Bawaslu Kabupaten Bandung. Koordinator aksi, Ai Sabariyah, S.H., menyatakan, tujuan utama mereka adalah menuntut keadilan dalam proses Pilkada. Menurutnya, pelanggaran yang terorganisir telah mencederai demokrasi di Kabupaten Bandung. Ia juga menyebutkan bahwa aksi ini didasarkan pada berbagai bukti yang telah mereka kumpulkan dari masyarakat.
“Kami datang ke sini dengan membawa bukti-bukti, baik berupa laporan langsung maupun video yang diterima dari rekan-rekan. Kami ingin Bawaslu segera mengonfirmasi hal ini. Tidak ada alasan untuk membiarkan pelanggaran ini berlalu tanpa tindakan,” ujar Ai Sabariyah.
Seperti dijelaskan oleh Ai Sabariyah, aksi damai tersebut dimulai dengan bersalawat bersama di Alun-Alun Soreang. Aliansi juga mendapat dukungan dari kelompok relawan lain, seperti Relawan Alus Pisan yang di motori oleh Pengamat Budaya dan Cyber Peduli Kab bandung Laskar Padjajaran yang sejak awal pergerakannya membantu dan memonitori rekam jejak digital dari paslon 01 Sahrul & Gungun. Mengklaim memiliki bukti-bukti dugaan kecurangan Paslon Urut 2 Dadang dan Ali Sakib, dimana dugaan tersebut adalah Dadang memerintahkan kepada seluruh Jajaran ASN , Kepala Dinas, dan Para Kepala Desa Untuk memenangkan dirinya. Ai pun menekankan bahwa aksi ini bukan sekadar protes, melainkan juga bentuk edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kejujuran dalam Pemilu.
“Kami ingin membuka mata semua pihak, terutama penyelenggara Pemilu, untuk melihat keberadaan kondisi yang sudah sangat jelas. Kami harap mereka bersikap adil dalam menegakkan aturan,” kata Ai Sabariyah.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana menerima aspirasi yang disampaikan oleh aliansi tersebut. Ia menegaskan bahwa Bawaslu berkomitmen untuk menyambut semua laporan yang masuk. Menurut Kahpiana, tidak ada laporan masyarakat yang dibiarkan tanpa proses penyelidikan.
“Kami sangat menghargai aspirasi yang disampaikan. Bawaslu selalu menyetujui laporan yang masuk sesuai kewenangan kami. Jika ada laporan yang belum ditindak, mohon tunjukkan, karena semua laporan kami proses berdasarkan aturan yang berlaku,” kata Kahpiana.
Kahpiana juga mengapresiasi pelaksanaan aksi damai yang berlangsung secara tertib dan kondusif. Ia menyebutkan bahwa hal ini menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam menyampaikan pendapatnya secara demokratis.
“Aspirasi yang disampaikan ini tentu menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi. Kami akan terus menjalankan tugas kami sesuai amanat undang-undang, tanpa berpihak pada siapapun,” kata Kahpiana.
Untuk memastikan situasi tetap kondusif, Polresta Bandung mengerahkan 560 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk unsur TNI dan Brimob. Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Sungkowo didampingi Kapolsek Soreang Kompol Ivan Taufiq, S.H. menyatakan bahwa seluruh rangkaian aksi berjalan lancar dan aman.
“Pengamanan dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Alhamdulillah, aksi ini berjalan kondusif tanpa gangguan. Kami sangat menghargai kerja sama yang baik antara peserta aksi dan aparat keamanan,” kata Sungkowo.
Ia juga mengimbau masyarakat Kabupaten Bandung untuk menjaga situasi tetap damai. Menurutnya, masyarakat menjadi faktor penting dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
“Mari kita bersama-sama menciptakan suasana yang aman dan nyaman demi mendukung keberhasilan Pilkada ini,” kata Sungkowo.
Aksi damai tersebut mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keadilan dalam proses demokrasi. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat menunjukkan betapa besarnya harapan terhadap penyelenggara Pemilu untuk menyatakan secara transparan dan bertanggung jawab.
Dengan aspirasi yang telah disampaikan, masyarakat berharap agar Bawaslu segera menyetujui laporan yang masuk. Tindakan nyata dari pihak berwenang akan menjadi bukti keseriusan dalam menjaga integritas demokrasi di Kabupaten Bandung.
Keberhasilan dalam menegakkan keadilan selama Pilkada tidak hanya menciptakan rasa percaya masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi demokrasi di tingkat daerah. Aliansi ini percaya bahwa perjuangan mereka adalah langkah penting untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.
Laporan : Muhammad Fadhli