JAKARTA (MS) ‐ Satgas Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) memastikan vaksin yang nantinya dipakai Indonesia bersifat aman. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa walaupun ada efek samping, hal itu bersifat kecil.
“Sekali lagi saya tekankan vaksin yang aman, efek samping yang terjadi hanya bersifat minor sementara. Efek samping yang sangat besar sangat jarang ditemui,” kata Wiku dalam Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/11).
Wiku menjelaskan bahwa setiap orang akan diobservasi selama 30 menit setelah mendapatkan vaksin. Sistem ini merupakan peraturan dari badan kesehatan internasional atau WHO.
“Menunggu 30 menit untuk melihat reaksi penyuntikan sebelum pulang. Penetapan regulasi oleh pemerintah sudah mengikuti standar internasional,” jelas dia.
Selanjutnya Wiku juga memastikan pemerintah akan selalu memonitor keadaan kesehatan masyarakat. Karenanya ia meminta agar masyarakat tidak takut untuk melakukan vaksin.
“Sebaliknya vaksin dapat melindungi diri kita dan orang lain yang tidak dapat divaksin karena alasan tertentu,” ungkap dia.
Secara kaidah, Wiku melanjutkan bahwa efektivitas vaksin sudah dipastikan telah lulus uji klinis tahap 3. Lalu, vaksin dipastikan memiliki efektivitas untuk menghasilkan imunitas tubuh.
“Pemerintah juga sudah menggandeng MUI untuk memastikan vaksin ini halal. Pada hari Rabu 18 November 2020 presiden juga sudah meninjau simulasi di Puskesmas di Tanah Sareal, Bogor untuk memastikan berjalan,” tutup dia.
Rencananya pemerintah akan mendatangkan vaksin sekitar bulan November dan Desember 2020. Kemudian penyuntikan diprediksi pada akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021.(CNN Indonesia).