Penggunaan Vaksin COVID-19 Berdasarkan Usia di RI

JAKARTA (MS) ‐ Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan Indonesia akan menyediakan vaksin Covid-19 berasal dari tujuh produsen untuk keperluan vaksinasi nasional. Jumlah vaksin dari seluruh produsen itu mencapai 329,5 juta dosis.
Kemenkes mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan masih melakukan evaluasi untuk menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA). Meski demikian, pemerintah telah berencana melakukan vaksinasi kepada sejumlah pihak pada 13 Januari mendatang.

Tujuh produsen vaksin tersebut, yakni Bio Farma, Sinovac, Oxford-AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Novavax.

Satgas Penanggulangan Covid-19 mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Badan POM, berdasarkan hasil uji klinis di Indonesia dan di luar negeri.

Tahapan awal, vaksinasi akan diperuntukkan bagi garda terdepan dengan risiko tinggi, yaitu tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Lalu secara bertahap akan diperluas seiring dengan ketersediaan vaksin dan izinnya, yaitu penerima bantuan iuran BPJS, dan kelompok masyarakat lainnya.

Saat ini, Satgas berkata uji klinis vaksin Covid-19 dibatasi pada umur 18-59 tahun yang merupakan kelompok usia terbanyak terpapar Covid-19. Kelompok ini juga yang menjadi target awal vaksinasi. Pengembangan vaksin untuk anak-anak masih direncanakan pada beberapa kandidat vaksin.

Sementara, Satgas Covid-19 menyebut sudah ada kandidat vaksin yang dapat diberikan untuk mereka yang berusia 60 hingga 89 tahun.

“Selain itu, dikarenakan mayoritas kandidat vaksin di dunia saat ini baru diuji cobakan pada orang dewasa usia 18-59 tahun yang sehat, dan akan membutuhkan waktu uji klinis tambahan untuk bisa mengidentifikasi kesesuaian vaksin Covid-19 untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun dan dengan penyakit penyerta,” kata Satgas.

Berikut informasi vaksinasi berdasarkan usia di Indonesia:

Sinovac – Bio Farma
Bio Farma dilaporkan akan memproduksi vaksin corona buatan Sinovac yang bernama CoronaVac di Indonesia. Berdasarkan data, Sinovac melakukan uji klinis terhadap dua kolompok usia, yakni dewasa (18-59 tahun) dan lansia (60 tahun ke atas). Vaksin Sinovac merupakan jenis vaksin yang dilemahkan/inaktivasi.

Dalam uji klinis, vaksin diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 14-28 hari. Laporan terbaru menyebut efikasi vaksin Sinovac yang diuji di Brazil sebesar 78 persen dan Turki sebesar 91 persen. Vaksin Covid-19 buatan Sinovac diperuntukan untuk pencegahan.

Universitas Oxford – AstraZeneca
Vaksin buatan Oxford-AstraZeneca adalah jenis vaksin adenovirus. Sejauh ini, vaksin itu baru diuji pada sukarelawan dewasa sehat berusia 18-55 tahun di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.

Selama pengujian, relawan menerima dua dosis suntikan antara 4-12 minggu. Data sementara uji klinis menyebut vaksin tersebut memiliki kemanjuran keseluruhan 70 persen. Negara yang telah menerbitkan EUA untuk vaksin itu antara lain Inggris, India, Argentina, Republik Dominika, El Salvador, Meksiko, dan Maroko.

Sinopharm
Sinopharm diketahui telah mengembangkan vaksin Covid-19 yang berasal dari virus yang dilemahkan bernama BBIBP-CorV. Berdasarkan hasil uji klinis Fase 3 sementara, vaksin asal China itu menunjukkan kemanjuran 79 persen.

Vaksin itu diketahui disuntukkan kepada orang sehat berusia 18-80 tahun. Setiap relawan menerima dua dosis vaksin. Selain China, negara yang telah memberi EUA kepada vaksin itu adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir.

Pfizer-BioNTech
Pfizer-BioNTech diketahui telah membuat vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang bernama Comirnaty (sebelumnya BNT162b2). Vaksin itu disuntikan dalam dua dosis dengan selang waktu 21 hari.

Berdasarkan data, ada tiga kelompok relawan yang menerima suntikan vaksin itu, yakni 12-15, 16-55, dan di atas 55 tahun. Data fase 3 yang dipublikasikan menunjukkan Comirnaty 95 persen efektif.

Negara yang telah menerbitkan EUA untuk vaksin itu antara lain Inggris, Bahrain, Kanada, Meksiko, AS, Singapura, Chili, Oman, Arab Saudi, Kuwait, UE, dan WHO.

Moderna
Vaksin buatan Moderna yang bernama mRNA-1273 ditujukan untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas. Setiap relawan menerima dua dosis suntikan dengan selang waktu 28 hari. Vaksin itu diklaim memiliki kemanjuran 94,1 persen.

Negara yang telah menerbitkan EUA terhadap vaksin Moderna antara lain AS, Kanada, UE, dan Israel. Moderna diketahui telah meluncurkan uji coba vaksin untuk remaja berusia 12 tahun hingga kurang dari 18 tahun.

Novavax
Novavax dilaporkan baru melakukan uji coba fase 3 terhadap vaksin Covid-19 yang bernama NVX-CoV2373 di Amerika Serikat. Vaksin itu merupakan vaksin nanopartikel protein perfusi.

Saat ini, penerima vaksin masih dibatasi pada usia 18 hingga 59 tahun. Hasil uji coba fase 1 menyebut penerima vaksin mengembangkan respons antibodi dengan berbagai dosis. (CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed