“Fokus kita jalan ini bisa nyambung dulu dengan jembatan darurat. Setelah ada konektivitas, baru kita rancang jembatan permanennya,” kata Sugiyartanto di lokasi, Rabu (12/12/2018) siang.
Sugiyartanto meninjau langsung jembatan yang ambruk di kawasan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman bersama Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah III, Aidil Fiqri.
Jembatan penghubung Jalan Lintas Padang-Bukittinggi itu ambruk akibat dihantam air bah Senin (10/12/2018) lalu. Akibat kejadian, jalur terputus total. Para pengendara yang hendak melintas dialihkan ke arah Malalak Kabupaten Agam dan arah Solok, dengan waktu tempuh yang jauh lebih lama.
Menurut Sugi, jembatan darurat akan dibangun sepanjang 36 meter atau 6 meter lebih panjang dari jembatan yang ambruk sekarang.
“Ya..dalam sebulan dua bulan sudah bagus lah,” katanya.
Jembatan permanen sendiri diperkirakan baru bisa dirancang pada Februari tahun depan dan di lelang bulan Maret. Jembatan permanen juga diperkirakan butuh Rp 8-10 miliar.
“Kalau hanya panjang 30 meter, setahun juga sudah selesai. Atau bisa 7 atau 8 bulan. Yang penting, si pelaksana nantinya bisa memposisikan dirinya sebagai pengguna juga, sehingga bisa lebih cepat,” katanya. (dct)