Persiap Hadapi Nataru, 14 Kapal PELNI Dilakukan Penyesuaian Rute

JAKARTA (mimbarsumut.com) – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) akan melakukan penyesuaian 14 rute kapal selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Penyesuaian rute ini dibahas PELNI bersama Kementerian Perhubungan RI di Jakarta, Rabu (6/11).

Hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Hendri Ginting, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Nuraini Dessy, serta Direktur Armada dan Teknik PELNI Robert MP Sinaga.

Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Nuraini Dessy menyebutkan, periode Nataru untuk PELNI akan dihitung sejak 11 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Selama periode tersebut, Dessy menyebut seluruh armada kapal PELNI akan beroperasi demi kelancaran arus Nataru. “Seluruh kapal penumpang PELNI sudah menjalani docking dan siap menjalankan sesuai rute penugasan selama Nataru,” ungkap Dessy.

Adapun penyesuaian rute kapal penumpang ini, tambah Dessy, dilakukan sebagai antisipasi lonjakan penumpang di pelabuhan-pelabuhan tertentu. Sebagai contoh, KM Gunung Dempo akan mendapatkan tambahan rute untuk singgah di Ambon selama periode Nataru 2024/2025.

“Rute reguler KM Gunung Dempo tidak singgah di Ambon, tapi karena setiap Nataru penumpang naik dari Ambon selalu tinggi, maka kita masukkan Dempo untuk mengurangi kepadatan kapal lainnya,” terang Dessy. Rute regular KM Gunung Dempo sendiri adalah
Tg Priok – Surabaya – Makassar – Sorong – Manokwari – Wasior – Nabire – Jayapura.

Dessy mengingatkan kepada calon penumpang kapal PELNI untuk dapat memperhatikan penyesuaian rute ini dan merencanakan perjalanannya dengan baik sejak jauh hari. “Jangan sampai kehabisan tiket,” tegasnya.

Berikut daftar kapal beserta penyesuaian rute tambahan selama periode Nataru 2024/2025 PT PELNI (Persero).

1. KM. Gunung Dempo :
Deviasi Ambon untuk antisipasi angkutan nataru ruas Papua Port tujuan Ambon PP.

2. KM. Dobonsolo :
Deviasi Manokwari untuk antisipasi angkutan nataru ruas Manokwari tujuan Ambon PP.

3. KM. Ciremai :
Deviasi Ambon, Sorong, Manokwari, Biak, Serui, Jayapura untuk antisipasi angkutan nataru ruas Papua Port tujuan Ambon PP.
Penyesuaian operasi Trayek 2025.

4. KM. Nggapulu :
Deviasi Tual, Dobo, Kaimana, Fak-Fak, Sorong untuk antisipasi angkutan nataru ruas Maluku Port PP dan tujuan Fak-Fak, Sorong PP.

Deviasi Namlea, Ternate, Bitung untuk antisipasi angkutan nataru ruas Ambon-Ternate-Bitung PP.

Deviasi Batam, Belawan untuk antisipasi angkutan nataru ruas Batam tujuan Belawan PP.
Penyesuaian operasi Trayek 2025.

5. KM. Labobar :
Deviasi Ternate, Bitung untuk penyesuaian operasi persiapan reroute nataru.
Deviasi Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Serui, Biak, Jayapura untuk antisipasi angkutan nataru pada ruas Ambon tujuan Papua
Port PP.

Deviasi Namlea, Sorong, Manokwari, Nabire, Fak-fak untuk antisipasi angkutan nataru pada ruas Maluku Port tujuan Papua Port PP.
Penyesuaian operasi Trayek 2025.

6. KM. Dorolonda :
Deviasi Ternate, Ambon, Bitung untuk antisipasi angkutan nataru ruas Ambon-Ternate-Bitung PP.
Deviasi Batam, Belawan, Kijang untuk antisipasi angkutan nataru ruas Batam – Belawan PP dan Batam – Kijang tujuan Tg.Priok.
Deviasi Biak untuk antisipasi angkutan nataru ruas Ambon tujuan Biak PP
Penyesuaian operasi Trayek 2025.

7. KM. Sinabung :
Deviasi Ambon, Wasior, Nabire, Biak, Jayapura untuk antisipasi angkutan nataru ruas Ambon tujuan Papua Port PP.

8. KM. Kelud :
Deviasi Batam, Belawan untuk antisipasi angkutan nataru ruas Batam tujuan Belawan PP.

9. KM. Lambelu :
Deviasi Pantoloan untuk antisipasi angkutan nataru ruas Balikpapan tujuan Pantoloan.

Deviasi Kupang, Larantuka, Maumere untuk antisipasi angkutan nataru ruas Balikpapan, Sulawesi Port tujuan NTT Port PP.
Deviasi Pare-Pare, Balikpapan, Makassar, Bau-Bau untuk antisipasi angkutan nataru ruas Sulawesi Port tujuan Balikpapan PP.

10. KM. Tidar :
Deviasi Kijang, Tg.Priok, Surabaya, Maumere, Larantuka, Lewoleba, Kupang untuk antisipasi angkutan nataru pada rute KM.Umsini.
Penyesuaian operasi Trayek 2025

11. KM. Awu :
Deviasi Semarang, Kumai untuk antisipasi angkutan nataru ruas Semarang tujuan Kumai PP.

12. KM. Lawit :
Deviasi Kijang, Letung, Tarempa, Natuna, Midai, Serasan untuk antisipasi angkutan nataru pada rute KM. Bukit Raya.
Penyesuaian operasi Trayek 2025

13. KM. Binaiya :
Deviasi Bontang, Awerange, untuk antisipasi angkutan nataru ruas Bontang, Awerange tujuan NTT Port.

14. KM. Tatamailau :
Deviasi Ternate, Ambon untuk antisipasi angkutan nataru ruas Ternate, Ambon tujuan Sorong PP.

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71 pelabuhan.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 42 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana Kapal Perintis menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 11 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak. (***)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed