Prabowo Kritik Media Pasca-Reuni 212, PKS: Number Doesn’t Matter

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di acara Reuni Akbar Mujahid 212 (Foto: Pradita Utama/detikcom)

JAKARTA (MS) – PKS, salah satu partai pendukung dan pengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, turut menanggapi pernyataan Prabowo Subianto soal jumlah peserta Reuni Akbar Mujahid 212. Apa kata PKS?

Awalnya Prabowo yang merupakan capres nomor urut 02 itu mengkritik media dengan menyoroti pemberitaan hingga penulisan jumlah peserta aksi tersebut. Namun Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai urusan itu tidak signifikan. Mardani menyebut perdebatan yang muncul tentang jumlah peserta itu mungkin terjadi karena tidak ada konferensi pers dari panitia.

“Bahwa ada miss-match karena tidak ada konferensi pers sangat mungkin. Jadi kalau buat saya, pernyataan Pak Prabowo adalah pernyataan kebijaksanaan pemimpin agar media berlaku adil,” ucap Mardani di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/12/2018).

Dia mencontohkan acara 2019 Ganti Presiden pada Mei 2018. Mardani menyebut saat itu selepas acara digelar konferensi pers serta ada pembagian rilis yang menyebutkan jumlah peserta yang hadir.

“Tapi buat saya, number doesn’t matter itu loh. Tapi keadilan itu matters, kedamaian, ketertiban, kemarin rumput tidak diinjak buat saya itu sebuah orkestrasi di mana rakyat Indonesia bukan cuma yang muslim ya, tapi siapa saja bisa hadir dengan damai, menyampaikan aspirasinya,” ucap Mardani.

“Mardani dalam perspektif PKS ingin menyatakan media adalah kawan dari partai politik. Kalau ada perbedaan kita sudah punya koridornya, hak jawab ada, atau konferensi pers,” imbuh Mardani.

Kritik Prabowo itu disampaikannya saat berpidato dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta pada Rabu, 5 Desember 2018. Dia merasa heran atas minimnya pemberitaan media di Reuni 212 yang menurutnya dihadiri jutaan orang tersebut.

“Kita dipandang dengan sebelah mata, kita nggak dianggap, karena dibilang kita nggak punya duit. Mereka sudah tutup semua. Buktinya hampir semua media tidak mau meliput 11 juta lebih orang yang berkumpul, belum pernah terjadi di dunia,” kata Prabowo. (dct)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed