“Tak terpikirkan sama sekali berkampanye menggunakan cara-cara rekayasa ‘playing victim‘ seperti yang dituduhkan itu,” ucap Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin kepada wartawan, Jumat (14/12/2018).
Poster ‘Sandiaga Pulanglah’ itu muncul dalam video kampanye calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 itu di Sumatera Utara (Sumut). Oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, kampanye itu janggal hingga muncul dugaan rekayasa belaka. PKS pun membela Sandi.
“Biarkan masyarakat yang menilai. Pak Sandi itu ratusan kali lakukan kunjungan ke pasar sejak di Pilkada DKI. Apakah pernah ada cerita sekali saja dia pakai politik rekayasa?” tuturnya.
Suhud kemudian mengungkit soal kasus poster ‘Raja Jokowi’ yang menyebar di Jawa Tengah. Ia mengatakan saat itu kubu Jokowi menuduh pihak lawan yang memasang poster-poster itu.
“Jangan lupa kasus Pak Jokowi berpakaian ala raja Jawa yang dituduhkan sebagai ‘fitnah’ pihak lawan. Ternyata yang melakukan pemasangan kawan mereka sendiri,” ujar Suhud.
Meski begitu, Suhud berharap KPU dan Bawaslu turun ke lapangan untuk membereskan tudingan tersebut. “Karena sudah menjurus kepada fitnah. Ada tudingan tanpa dasar dan ada semacam mobilisasi di media sosial,” imbuh Suhud. (dct)