Ketua badan pemenangan daerah (BPD) Prabowo-Sandi Jawa Tengah, Abdul Wachid mengatakan tidak masalah jika dari pihak paslon nomor urut 01 menyebut mereka mengusik bahkan membangunkan macan tidur. Dia menegaskan pihaknya akan berkompetisi secara fair dengan mendirikan posko di basis lawan.
“Wajar kalau teman-teman sebelah kita ini mengusik, ya wajar. Ibaratnya kami membangunkan macan tidur, tidak apa-apa, yang penting fair. Kita juga tidak ingin ASN dipakai alat, Bupati Wali Kota juga jangan jadi alat, kalau fair tidak apa-apa. Kita butuh demokrasi yang wajar,” kata Wachid di Semarang, Selasa (11/12/2018).
“Kalau mematahkan stigma kandang banteng sudah dilakukan. Pilgub hanya perbedaan PKB sekarang di sana, tapi saat ini Demokrat ikut kami. Yang dulu kita Pilpres hanya 26 persen, di Pilgub yang dikatakan hanya akan dapat 20 persen, mereka tercengang kita dapat 42 persen. Kalau ngomong soal kandang banteng, sudah tidak ada,” tutur Wachid.
Dengan adanya posko di Solo yang berada di 4 tempat, target di Jawa Tengah disebutkan Wachid bisa melebihi 45 persen. Ia juga mengakui Jawa Tengah menjadi medan menantang karena suara Jokowi masih lebih tinggi.
“Target kami setelah evaluasi beberapa survei ya, kan masih 38 persen, ya kita harapannya 45 persen sampai 47 persen, namun tidak menutup kemungkinan jika Allah meridhoi kita menang,” tandas Wachid.
Keyakinannya itu ditambah dengan ikutnya putri Soekarno yaitu Rachmawati Soekarnoputri yang akan mengajak para simpatisan Soekarno untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
“Bu Rahma punya basis pendukung dan termasuk paham Soekarnoisme, pendukung Soekarno dan sekarang loyal. Itu ada di Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Banyumas, Magelang, geser sampai ke Klaten, Purworejo, bu Rahma kesana,” kata Wachid. (dct)