Tanaman Porang: Manfaat dan Cara Menanam

EKBIS, NASIONAL18 views
Tanaman porang punya nilai ekonomi yang tinggi. (iStockphoto/noegrr)

JAKARTA (MS) — Jika Anda ingin beralih profesi menjadi petani, atau ingin memulai berkebun, tak ada salahnya Anda memilih tanaman porang untuk dibudidayakan.

Tanaman satu ini punya nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, porang bisa diolah menjadi banyak macam makanan, bahkan jadi bahan baku industri. Karena pasarnya yang luas, tanaman ini bisa jadi pilihan Anda untuk bertani.

Manfaat Buah Porang

Porang pada dasarnya termasuk jenis umbi-umbian dalam spesies Amorphophallus muelleri blume. Porang banyak tersebar di Pulau Jawa, karena kontur tanah dan iklim di wilayah Jawa paling cocok untuk pertumbuhannya.

Buah porang bisa diolah menjadi lem ramah lingkungan, bahan campuran untuk industri kertas, perekat, cat, kain katun, wol, pengkilap kain alami, pembersih air, bahan obat, hingga isolator listrik.

Buahnya juga bisa jadi bahan makanan jepang seperti mie shirataki atau konnyaku. Porang juga bisa jadi bahan pengental es krim.

Harga Jual Porang

Kementerian Pertanian dalam laman resminya mengatakan, tanaman ini memiliki peluang besar untuk diekspor. Hal itu menjadi nilai strategis bagi tanaman ini.

Catatan Badan Karantina Pertanian menyebut, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lainnya.

Belum banyak petani porang saat ini. Umbi porang masih banyak berasal dari hutan dan tidak dibudidayakan. Beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini ada di beberapa daerah seperti Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung, Maros, Tapanuli, dan Padangsidimpuan.

Balai Besar Karantina Belawan mencatat, ekspor porang asal Provinsi Sumatera Utara(Sumut) sepanjang 2020 mencapai 861 ton dengan nilai Rp19,1 miliar. Tanaman sejenis umbi-umbian ini diekspor ke China, Thailand, Vietnam dan Jepang.

Harga porang bisa mencapai Rp2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram. Untuk luas 1 hektare bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit, sehingga bisa menghasilkan 24 ton/hektare.

Cara Menanam Tanaman Porang

Sebelum menanam, ada 3 hal yang harus Anda perhatikan.

Pertama, perhatikan tanah tempat Anda akan menanam parong. Tanah haruslah gembur, tidak terlalu basah, dan memiliki keasaman tanah 6-7. Struktur tanah merupakan campuran tanah liat berpasir serta terbebas dari gulma.

Anda juga harus memperhatikan iklim yang cocok untuk menanam porang. Idealnya, porang ditanam di dataran tinggi 100-600 mdpl, dengan cahaya matahari yang cukup.

Kemudian perhatikan lingkungan di sekitar lokasi tanam. Porang membutuhkan tanaman lain untuk tumbuh sebagai inang. Beberapa jenis tanaman yang baik menaungi porang diantaranya pisang, jahe, pinang, mahoni, jati, dan sonokeling.

Setelah mengetahui syarat tersebut, berikut tahapan menanam porang:

Sebelum menanam, siapkan lahan bertanam porang terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah mempersiapkan lahan tanam untuk porang:

– Siapkan ajir atau batang bambu untuk menegakkan tanaman
– Buat jarak antar ajir 1 meter x 1 meter khusus untuk bibit umbi dan katak
– Setelahnya buat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Namun Anda dapat menyesuaikannya dengan ukuran bibit yang dipakai
– Masukkan bibit porong ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap atas
– Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm

Sebagai catatan, apabila menggunakan biji jenis bintil (katak), maka mata tunas jangan dibalik agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Jika menggunakan biji, masukkan akar ke dalam lubang secara hati-hati agar akar tanaman tidak rusak dan pastikan menutup lubang dengan rata.

Jika menggunakan bibit umbi, Anda tidak perlu terlalu memedulikan peletakan bakal tunas menghadap atas atau bawah.

Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan menggunakan pupuk bokashi yang dicampur dengan top soil sebanyak setengah kilo per lubang. Sedangkan untuk bibit katak, pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar ajir.(CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed