JAKARTA (MS) ‐ Program Kartu Prakerja gelombang ke 8 resmi dibuka Kamis, (10/9). Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu menyebut program masih laris manis, tengok saja peminat pada gelombang ke 7 lalu yang tembus 2,8 juta orang, timpang dengan kuota yang disediakan yakni 800 ribu.
Karena ketatnya persaingan, Louisa menyebut banyak pendaftar yang ditolak berkali-kali. Padahal, sebenarnya banyak kesalahan teknis pendaftar yang bisa dengan mudah dihindari.
Agar tak gagal, Louisa membagikan beberapa tip kepada peserta. Salah satunya, hindari kesalahan input data. Karena seleksi dilakukan secara sistem, ia menyebut jika Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang didaftarkan tak sesuai atau terhubung dengan nomor KK, maka otomatis aplikasi ditolak.
Oleh karena itu, ia menyarankan pendaftar untuk ekstra hati-hati, jangan ceroboh atau terburu-buru. Salah satu huruf atau angka saja, fatal konsekuensinya.
“Kalau dalam proses pendaftaran ada beberapa hal yang sering terjadi, NIK dan KK yang tidak terhubung,” katanya kepada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat, Sabtu (12/9).
Selain itu, pastikan alamat email dan nomor ponsel yang didaftarkan dapat diverifikasi. Jika tidak, aplikasi otomatis gugur. Poin lainnya yang perlu diperhatikan adalah pendaftar tak masuk dalam ‘daftar terlarang’ pemerintah. Maksud dia, calon peserta tak tercatat sebagai penerima bantuan lainnya seperti BLT Pekerja Rp600 ribu atau bantuan tunai/sosial lainnya.
“Kalau dalam proses seleksi yang biasa terjadi adalah si pendaftar ternyata masuk dalam daftar terlarang sesuai Permenko 11/2020 atau ternyata sudah tercatat sebagai penerima bansos lainnya,” ujar dia.
Sementara, jika peserta telah memuaskan seluruh persyaratan namun masih ditolak lebih dari tiga kali, PMO memberikan fasilitas pengaduan lewat email.
Untuk mereka yang ingin mengadu, diharuskan membuat surat yang menyatakan telah gagal minimal tiga kali dan dikirimkan ke kepesertaan@prakerja.go.id. Peserta dapat mengunduh format surat jadi di https://bit.ly/suratpernyataangagalprakerja.
Lalu, penelusuran akan dilakukan oleh PMO untuk mencari tahu penyebab aplikasi ditolak berkali-kali. “Sistem pengaduan yang kami lakukan ini adalah untuk memastikan bahwa mereka yang telah mencoba lebih dari 3 kali dapat dievaluasi kembali kelayakannya,” ujar dia.(CNN Indonesia).
